Baca tanpa iklan
TRIBUN-BALI.COM - Tribunners apa kamu pernah mendengar tentang demam berdarah.
Sebagian orang mungkin pernah terjangkit penyakit demam berdarah.
Demam Berdarah Dengue ( DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus terkenal bernama virus dengue.
Karena DBD cukup terkenal di masyarakat, banyak sederatan informasi yang tidak benar dan ada yang memang fakta.
• Tuding PSI Kerap Bully Anies Baswedan Soal Banjir, Geisz Chalifah Ungkit Pilkada Jakarta
• Lomba Penjor Serangkaian HUT Kota Denpasar, Biaya Satu Penjor Peserta Ini Mencapai Rp 1.5 Juta
• Arti Mimpi Pindah Rumah, Pertanda Adanya Masalah Kesehatan dan Kondisi Ekonomi yang Buruk
Sebagai orangtua tentu pemahaman lebih dalam mengenai dengue dan DBD bisa menjadi modal yang baik dalam hal pencegahan dan penanganan masalah ini.
Nah, berikut ini adalah sejumlah mitos dan fakta yang ada di sekitar persoalan DBD :
Mitos: Dengue menyerang lebih sering menyerang orang yang lebih tuah, daripada orang muda yang berusia di bawah 45 tahun.
Dr Leong Hoe Nam, seorang ahli penyakit menular dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura menyebut, penting untuk memisahkan antara fakta dan mitos.
”Risiko terkena penyakit ini adalah nyamuk, dan bukan usia. Itu sangat tergantung pada siapa yang digigit nyamuk."
"Ada peluang yang sama bagi semua orang, tanpa memandang usia, untuk terkena demam berdarah,” tegas dia.
Fakta: DBD berdampak lebih buruk pada lansia, daripada orang muda berusia 45 tahun ke bawah
“Adalah umum bagi seorang muda untuk menderita demam berdarah, dan bahkan, tidak menyadarinya, hanya karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas."
“Alasan lebih banyak orang lanjut usia meninggal karena demam berdarah adalah karena sistem kekebalan tubuh mereka yang secara alami lebih lemah," kata Nam.
“Juga, sistem kekebalan tubuh pada orang lanjut usia, harus 'berurusan' dengan berbagai macam masalah lain."
Dia menyebut, ada tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung, sebagai penyakit yang datang seiring bertambahnya usia.