Kecanduan Gadget dan Game Online Masuk Kategori Gangguan Mental, Dewan Bali Usulkan Ada Faskes ODGJ

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Fraksi Partai Nasdem-PSI-Hanura DPRD Bali DR Somvir bersalaman dengan Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) usai membacakan pandangan umum fraksinya di rapat paripurna DPRD Bali, Rabu (4/3/2020)

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali mengusulkan agar ada fasilitas kesehatan (faskes) untuk penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di setiap kabupaten dan kota di Bali.

Faskes untuk ODGJ di tiap kabupaten dan kota ini sekaligus menjawab perkembangan zaman.

Di era perkembangan teknologi membuat kaum milenial kecanduan bermain gadget dan game online yang masuk dalam klasifikasi gangguan mental.

Usulan ini disampaikan oleh Fraksi Nasdem-PSI-Hanura DPRD Bali sehubungan dibahasnya Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Kesehatan.

Sebelum Meninggal Bunuh Diri, Sulli Kirim Pesan Singkat untuk Luna: Unni, Aku Ingin Bertemu Denganmu

Konsistensi UNMAS Denpasar Mengabdi Dalam Pelestarian Nyurat Aksara Bali

Wabup Jembrana Tinjau Kesiapan Hadapi Corona, RSU Negara Siapkan Ruang Isolasi

Anggota Fraksi Partai Nasdem-PSI-Hanura DR Somvir mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (Wolrd Health Organization/WHO) memasukkan kecanduan gadget atau game online ini dalam daftar disorders due to addictive behavior penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan atau kecanduan.

"Itulah sebabnya, Fraksi Nasdem-PSI-Hanura perlu memberi perhatian pada persoalan kesehatan jiwa tersebut," jelasnya dalam menyampaikan pandangan umum fraksi di rapat paripurna DPRD Bali, Rabu (4/3/2020).

Selama ini, kata dia, ODGJ selalu diarahkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli.

Hal itu baginya tidak salah namun lebih ideal lagi apabila setiap kabupaten dan kota memiliki faskes untuk penanganan ODGJ.

Pemain Bali United Gavin Kwan Nyatakan Siap Hadapi Mantan Timnya Barito Putera

Perhari 50 Warga Cari SIM, Polres Badung Beri Pelayanan SIM Cepat Tanpa Domisili

Dandenpom IX/3 Denpasar Ingin Bangun Pilot Project Kendaraan Dinas yang Dilengkapi Kamera Pengawas

Faskes tersebut bisa dilengkapi dengan layanan konsultasi, rawat inap hingga pemulihan kesehatan jiwa dalam waktu tertentu.

Jika hal itu dilakukan, setiap kabupaten dan kota di Bali tidak serta-merta mengalihkan pasien ODGJ kepada RSJ Provinsi Bali di Bangli yang sudah mengalami keterbatasan tempat.

"Fraksi Nasdem-PSI-Hanura memberi perhatian khusus pada sektor kesehatan jiwa ini karena kami juga merasa prihatin. Acapkali disuguhi kabar peristiwa bunuh diri di Pulau Surga Bali," tuturnya.

Cegah DBD, Dinkes Jembrana Berantas Sarang Nyamuk di Pengambengan

Unud Akan Buka Prodi Teknik Lingkungan dan Teknik Industri, Target Tingkatkan Daya Tampung

Selain itu DR Somvir juga menegaskan bahwa soal kesehatan mental harus ditanamkan sejak dini.

Oleh karena itu, fraksinya melihat perlu diperki kurikulum happiness class untuk pelajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Tujuannya adalah sejak dini, generasi muda menjalankan hidup sehat, termasuk melakukan yoga, sehingga sebagaimana cerita kakawin-kakawin, mereka niscaya akan tumbuh sehat dan bahagia," paparnya. (*)

Berita Terkini