Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - IB Mahendra Putra yang mendirikan Atlantis International College telah bekerja selama 16 tahun di kapal pesiar.
Ia mulai bekerja di kapal pesiar mulai tahun 1997 hingga tahun 2013 di Disney Cruse Line.
Saat dihubungi Selasa (28/4/2020), Mahendra mengatakan kapal pesiar yang ada di Amerika menerapkan sistem yang sangat ketat.
Setiap kapal pesiar akan mendapat inspeksi setiap 6 bulan sekali.
• Setelah Mengasuhnya Selama 27 Tahun, Ibu Ini Baru Tahu Putranya Bukan Anak Kandung
• Izin Bongkar Tas & Dompet Milik Menteri BUMN Erick Thohir, Raffi Heran: Duitnya Ngga Ada Serinya
• Bus AKAP Diam-diam Angkut Penumpang di Luar Terminal Mengwi : Silakan, Asal Tanggung Jawab Sendiri
"Ini inspeksinya tidak main-main, dilaksanakan setiap enam bulan dan tanpa pemberitahuan. Ini kan karena alat transportasi itu cenderung lebih mudah menjadi tempat penyebaran virus, oleh karenanya pemerintah Amerika menerapkan inspeksi yang sangat ketat terhadap kapal-kapal ini," kata Mahendra.
Ia mengatakan setiap kapal diberikan point 100.
Saat ada inspeksi, jika ada satu kekurangan, maka akan ada pengurangan sebanyak 5 point.
• Belum Genap Setahun Pensiun, Robben Pertimbangkan untuk Kembali Bermain Bola
• Jadwal & Link Live Streaming Program TVRI Belajar dari Rumah Edisi Demam Puisi Selasa 28 April 2020
• Kronologi Pesta Arak Oplosan Berujung Maut di Jatim, Biduan Dangdut Ini Jadi Korban Tewas Ketujuh
"Semua bagiannya dicek. Kolam renang bagaimana kadar airnya, termasuk restorannya yang paling banyak dicek. Di kitchen, misalnya saja ada kaleng makanan yang bengkok sedikit saja itu sudah kena. Karena bahaya, bisa menyebabkan keracunan itu," katanya.
Begitupun untuk temperatur freezer juga dicek, dikarenakan di tempat ini jika suhunya tidak sesuai akan memudahkan penyebaran bakteri.
Jika suhunya tidak sesuai, maka akan ada pemotongan point kembali sebanyak 5 point.
• Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Menhub Budi Karya Ucapkan Terima Kasih Atas Kerja Keras Tim Medis
• Bocah 12 Tahun Itu Dibawa ke RS Sudah Tak Sadarkan Diri, Akhirnya Meninggal
Jika point yang didapat di bawah 80, maka kapal ini tak akan diberikan berlayar sampai dilakukan reinspection.
"Artinya begitu kapal nyandar, nurunin tamu di Amerika dan sudah waktunya inspeksi, langsung dilakukan inspeksi tanpa ada pemberitahuan lagi," tuturnya.
Walaupun umur kapal sudah tua, namun untuk kebersihan tak usah diragukan.
Sehingga, kata Mahendra, hidup bersih dan sehat bagi ABK sudah kewajiban.
"Contohnya, saya pulang liburan, balik ke kapal, sampai di kapal harus ikut training 1 minggu untuk kesehatan dan keselamatan. Sehingga kapal pesiar itu bersih dan ABK kapal sudah punya edukasi masalah kesehatan apalagi saat kapalnya time for inspection, di kapal sudah masuk red sone inspection. Kalau kita melanggar bawa makanan bekas tamu ke tempat pencucian lalu kita tidak cuci tangan, langsung kena warning 1. Kalau pas red zone, warning itu bertebaran," katanya.
Bahkan ia mengatakan, selama 16 tahun di Disney Cruise Line, kapalnya selalu mendapat nilai 100.
Sehingga dengan adanya berita yang kurang baik terkait kebersihan kapal ini, dirinya khawatir jika anak-anak Indonesia tidak dilirik, apalagi satu perusahaan terdapat 500 orang Indoensia yang bekerja di sana.
Dengan ketatnya sistem di kapal pesiar ini, banyak yang menjadi GM hotel di Bali adalah mantan pekerja di kapal pesiar.
"ABK ini kalau sudah purna dan bergelut ke dunia bisnis maka akan kuat. Kalau mau berkarir ke hotel, pasti memegang jabatan di tempat strategis," katanya. (*)