TRIBUN-BALI.COM - Pandemi virus Corona (Covid-19) telah memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata dan hiburan, tak terkecuali pariwisata Hong Kong.
Menanggapi dampak dan perubahan yang ada, Dewan Pariwisata Hong Kong atau Hong Kong Tourism Board (HKTB) menyelenggarakan konferensi pers virtual pada Jumat (24/4/2020).
Konferensi pers tersebut bertujuan untuk memberikan informasi tentang perkembangan terkini di sector pariwisata dan memperkenalkan rencana strategi pemulihan pariwisata Hong Kong, dilansir dari siaran pers.
Perwakilan Dewan Pariwisata Hong Kong di seluruh dunia juga berpartisipasi dan memberikan informasi tentang perkembangan terbaru di berbagai negara termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.
Berikut beberapa prediksi pariwisata Hong Kong setelah pandemi:
• Satlantas Polres Jembrana Periksa Truk Tutup Bak, Cari Pemudik Nakal
• Kehabisan Uang Hingga Ngamen di Lombok Bersama Bayinya, Pasutri Rusia Ini Akan Dibawa ke Bali
• Kritik Logo Bantuan Presiden, Fadli Zon Diingatkan Yunarto Wijaya via Foto Prabowo Beri Bantuan Ini
1. Destinasi Wisata Baru dan Perjalanan Jarak Pendek
Perjalanan domestik akan menjadi pilihan utama tidak lama setelah pandemi berakhir, dan perjalanan internasional akan berlangsung tidak lama setelahnya.
Persaingan regional akan semakin ketat karena semua otoritas dan perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dari berbagai destinasi akan melakukan promosi intensif untuk menarik wisatawan.
Direktur Regional Dewan Pariwisata Hong Kong untuk Asia Tenggara, Raymond Chan menekankan tentang potensi besar pasar Muslim untuk pariwisata Hong Kong.
• Tak Sekedar Bagikan Masker, Yonif R-900/SBW Kodam IX/Udayana Juga Edukasi Masyarakat di Buleleng
• Materi Belajar dari Rumah TVRI Jumat 1 Mei 2020, Ada Konser Musik Endah N Rhesa untuk SMA
• 443 Warga Banjar Serokadan Reaktif Positif, Pemkab Bangli Terapkan Karantina Wilayah
Oleh karena itu, pariwisata muslim akan masuk sebagai bagian dari pemulihan pariwisata Hong Kong untuk pasar Asia Tenggara.
Dewan Pariwisata Hong Kong akan meluncurkan program bertajuk ‘Jelajah Hong Kong yang ditujukan untuk konsumen muslim di Indonesia bersama dengan program yang lainnya di dalam rencana pemulihan pariwisata Hong Kong.
Dewan Pariwisata Hong Kong juga akan bekerja sama dengan mitra di Hong Kong untuk mengembangkan dan menyediakan layanan wisata ramah muslim untuk menyambut para turis muslim dari seluruh dunia.
Di Jepang, Korea dan Taiwan, segmen muda dan usia menengah merupakan konsumen yang paling ingin bepergian setelah pandemi berakhir.
• 2 Karyawan Meninggal Covid-19, Sampoerna Tutup Pabrik
• LINK STREAMING TVRI Belajar dari Rumah Jumat 1 Mei 2020
Wisatawan akan mencari wisata ‘hijau’ dan alam terbuka, sementara perjalanan jarak pendek akan menjadi pilihan utama terkait dengan kondisi keuangan dan cuti pekerjaan.
2. Pasar Jarak Jauh (Amerika dan Eropa)
Saat ini, pemerintah di pasar jarak jauh sedang fokus pada penanggulangan wabah di negara masing-masing.
Wisatawan etnis Asia diperkirakan menjadi yang pertama untuk mengunjungi Hong Kong setelah pandemi berakhir.
Ketua Dewan Pariwisata Hong Kong, Dr. YK Pang mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menimbulkan tantangan pariwisata yang belum pernah dialami sebelumnya bagi Hing Kong dan juga global.
“Secara global, setelah masa pandemic ini selesai, industri pariwisata akan menemukan formula barunya. Kita semua akan melihat akan ada perubahan preferensi dan kebiasaan dari para wisatawan ketika mereka ingin berlibur,” kata Dr. YK Pang.
• Dalam Empat Bulan Tercatat 45 Kasus Gigitan Anjing di Bangli, Tujuh Kasus Positif Rabies
• Food Corner Ini Suguhkan Berbagai Menu Khas Buleleng Mulai dari Blayag Hingga Jukut Buangit
Dr. YK Pang menambahkan, “Sebagai prioritas utama, mereka akan menempatkan kondisi kesehatan publik di negara tujuan. Tak hanya itu, mereka akan memiliki standar tersendiri untuk tingkat kebersihan di hotel, area fasilitas umum untuk turis serta di transportasi negara tujuan.”
“Nantinya, wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan rencana jarak pendek dan wisata bertema wellness akan menjadi sebuah tren baru."
"Ini merupakan waktu yang tepat bagi kami untuk melihat kembali dan merancang strategi untuk kembali menempatkan Hong Kong di pasar pariwisata global dan juga meningkatkan standar layanan kami,” ujarnya.
“Bersama dengan mitra perdagangan, kami selaku Dewan Pariwisata Hong Kong akan memetakan strategi pengembangan bisnis jangka panjang untuk industri pariwisata Hong Kong,” imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel dengan judul "Prediksi Perkembangan Baru Pariwisata Hong Kong Usai Pandemi Covid-19"