Corona di Bali

Patut Dicontoh, Banjar Tegeh Sari di Denpasar Berdayakan Warga Terdampak Covid-19 Via Urban Farming

Penulis: Adrian Amurwonegoro
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 Kolam budidaya ikan lele yang akan dikelola warga secara komunal di tengah dampak pandemi covid-19 di Gang Sari Dewi, Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar Utara, Denpasar, Bali, Kamis (30/4/2020)

Tak berhenti di situ saja, Gede juga mengajarkan bagaimana pengolahan sampah agar menghasilkan maggot yang memiliki protein tinggi. Maggot itu nantinya untuk pakan lele.

"Masalah sampah juga terselesaikan, mengolah sampah untuk menghasilkan maggot berprotein tinggi untuk pakan lele," ujar Bendahara dan Ketua Yayasan Banjar Tegeh Sari itu.

Sementara itu, Ketua Pengda Kagama Bali, Diatmika menuturkan bahwa program ini menjadi bagian dari Kagama Care, di mana pada masa pagebluk corona ini komponen masyarakat harus berkolaborasi memberikan dukungan dan motivasi.

"Suasana pagebluk seperti sekarang ini, Kagama berfokus untuk membantu pencegahan, membantu mendonasi, memotivasi masyarakat untuk meningkatkan solidaritas sosial dan gotong royong," katanya.

Menurutnya, membantu masyarakat tidak serta dalam bentuk materiil, namun juga bisa dalam bentuk moril dan karya.

"Membantu tidak serta merta tentang materi dengan karya dan pemikiran juga merupakan bantuan, oleh karena itu kami mendapat ide mina tanj dari salah satu rekan di Tegeh Sari langsung kami eksekusi," ujar dia.

Diatmika menjelaskan, dalam organisasi Kagama memiliki banyak link yang bisa memberikan pengabdian dari skill dan kemampuan dari berbagai bidang disiplin ilmu.

"Denpasar kan perkotaan, orang kan harus beli sayur, kami senang mereka mempunyai niat membuat urban farming, kami siap memberikan ahli tutor, agar program itu menghasilkan manfaat, produktif dari segi pengolahan hingga pemasaran, agar warga survive dan siap dengan pendampingan berkelanjutan dari Kagama," pungkas dia. (*)

Berita Terkini