Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Warmadewa (Unwar) menjadi salah satu tempat melakukan pengecekan spesimen swab di Bali dalam upaya penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Selain di FKIK Unwar, pengecekan sampel swab sudah bisa dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dan di laboratorium Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Udayana (Unud).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, laboratorium untuk pengecekan sampel swab berbasis real time Polymerase Chain Reaction (PCR) itu sudah berfungsi sejak kemarin dan mampu menguji sebanyak 40 sampel dalam sekali jalan.
Namun, uji sampel swab di laboratorium tersebut masih memerlukan konfirmasi lanjutan dari laboratorium di RSUP Sanglah.
• Tabanan Waspadai Transmisi Lokal Covid-19, Komisi Gabungan di Dewan Kembali Bahas Hak Tenaga Medis
• Terima Pawisik Ini, Wakil Bupati Karangasem Wayan Arthadipa Tangkil ke Puri Gede Buleleng
• Insentif Pekerja PHK & Dirumahkan Tak Kunjung Cair, Badung Malah Lakukan Pendataan Ulang Dari Nol
"Karena ini masih bersifat uji coba dulu. Kalau hasilnya konsisten itu dalam beberapa kali dia sudah bisa langsung menjadi lab secara mandiri yang melakukan uji swab," kata Koster saat mengunjungi laboratorium tersebut, Rabu (6/5/2020).
Koster menegaskan, alat di Laboratorium Biologi Molekuler FKIK Unwar yang mampu menguji 40 sampel ini sangat menolong upaya pihaknya dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Bali.
Pasalnya, dengan adanya laboratorium ini, uji sampel swab yang telah diambil kepada pasien bisa dilakukan lebih cepat.
Terlebih Bali sampai saat ini sudah mampu menguji sampel hampir sebanyak 500 buah dalam sehari.
Selain 40 sampel di FKIK Unwar, 150 sampel bisa diuji di laboratorium RSUP Sanglah dan 300 sampel di RSPTN Unud.
Di sisi lain, Koster menyebutkan bahwa penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Bali cenderung mengalami penurunan.
Jika hal ini terus terjadi, Koster memprediksi bisa saja ke depan tidak perlu melakukan rapid test, tetapi bisa langsung dilakukan pengecekan spesimen swab.
"Walaupun menunggu waktu yang lebih lama, tapi tidak perlu melakukan proses secara bertahap. Kalau rapid test kan tetap juga harus diswab untuk memastikan," kata dia.
• Kajian Ramadhan, Pandemi Covid-19 dan Sejarah Wabah Pasca Wafatnya Nabi Muhammad, 30.000 Orang Tewas
• Made Semara Ditangkap Satu Jam Setelah Beraksi
• Normal Kembali Setelah Pandemi: Sebuah Bencana yang Harus Dihindari
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Anak Agung Gede Oka Wisnu Murti mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan uji sampel swab dikarenakan baru mempunyai satu alat saja.
Oleh karena itu ia pun berharap agar Pemprov Bali bisa memberikan bantuan minimal satu alat lagi sehingga pengujian spesimen swab bisa dilakukan lebih banyak.