Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos Diberikan Kepada 2.202 KPM di Buleleng

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Sekda Buleleng, Gede Suyasa. Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial akan segera dicairkan kepada 2.202 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Buleleng

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial akan segera dicairkan kepada 2.202 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Buleleng, Bali.

Bantuan yang diberikan berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan, dan akan disalurkan ke rumah masing-masing KPM melalui PT Pos.

Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, jumlah KPM sejatinya sebanyak 76 ribu orang.

Beberapa ada yang sudah menerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Sehingga sisa yang belum menerima bantuan sebanyak 5.404 KPM.

Banyuwangi Buka Pelaporan Online, Bisa Cek Penerima hingga Lapor Minta Bansos

Pemprov Bali Terima Bantuan Logistik Penanganan Covid-19 dari PT Adira Dinamika Multi Finance

Kajian Ramadhan Pentingnya dan Anjuran Sedekah di Pandemi Covid-19 dan Rahasia Sedekah 1 Biji Kurma

Pemkab Buleleng kemudian meminta kepada seluruh perbekel untuk melakukan verifikasi dan validasi data, sehingga jumlah KPM yang belum menerima bantuan berkurang menjadi 2.202.

Untuk itu, 2.202 KPM ini lah yang akan diberikan BST.

Bantuan akan dicairkan setiap bulan, sampai dengan bulan Juni sebesar Rp 600 ribu per bulan.

Kendati terjadi pengurangan KPM, Suyasa mengaku sudah meminta kepada Dinas Sosial Buleleng dan Perbekel untuk kembali melakukan verifikasi dan validasi data.

Jika masih ada ditemukan warga kurang mampu, namun belum mendapatkan bantuan, maka Perbekel diminta untuk kembali mengajukan masyarakatnya yang belum menerima bantuan, sehingga bisa dibiayai lewat APBD.

"Jumlah KPM yang belum menerima bantuan mulanya memang sebanyak 5.404, namun setelah divalidasi, berkurang menjadi 2.202. Pengurangan ini terjadi karena KPM itu mungkin sudah keluar dari desa, meninggal, menikah ke daerah lain, atau kemampuan ekonominya dirasa sudah meningkat. Namun saya sudah minta untuk disisir lagi, kalau ditemukan lagi ada yang belum menerima bantuan, agar segera disampaikan ke kami sehingga bisa dibantu lewat APBD," terang Suyasa.

Sementara Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa, juga akan segera dicairkan dalam waktu dekat.

Namun, desa yang siap mencairkan BLT-nya baru sebanyak 14 desa.

Sementara 115 desa lainnya, diminta Suyasa untuk segera melakukan validasi data, sehingga bantuan bisa dicairkan dalam waktu dua minggu ini.

Menurut data, 14 desa yang kini siap untuk mencairkan BLT diantaranya Desa Pejarakan, Pengulon, Kalianget, Pangkungparuk, Banyuseri, Pancasari, Ambengan, Padangbulia, Patemon, Tukadmungga, Bulian, Pakisan, Kubutambahan dan Bondalem.

Dimana dari 14 desa itu jumlah yang akan menerima BLT Dana Desa sebanyak 2.454 KPM.

"Yang dibantu lewat BLT Dana Desa ini dipastikan adalah masyarakat yang tidak masuk dalam program pemerintah pusat atau daerah. Contohnya, masyarakat yang di PHK atau dirumahkan, sakit menahun, dan disabilitas. BLT Dana Desa ini diberikan dalam bentuk uang tunai juga Rp 600 ribu per KPM," tutup Suyasa. (*)

Berita Terkini