TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 atau Corona ikut membuat sektor perekonomian berguncang, baik makro maupun mikro.
Bahkan, hingga saat ini masih belum ada kejelasan kapan pandemi tersebut akan berakhir.
Bahkan ada klaim bahwa penambahan kasus positif yang cenderung melandai, termasuk di Bali.
Hingga pemerintah telah berasumsi mengenai perkiraan kapan penyebaran Covid-19 ini bisa terkendali menyusul klaim tersebut.
• Bank Indonesia Salurkan Bantuan Sembako dan Sarana Kesehatan untuk Masyarakat & Tenaga Medis
• Hakim Bebaskan Teller, Gendo: Harapan Penegakan Hukum yang Adil untuk Publik Masih Ada
• Usai Nihil Penambahan Kasus Selama 4 Hari, Denpasar Kini Tambah 5 Kasus Positif Covid-19
Menanggapi hal tersebut, Golkar Bali mencoba mengambil langkah awal bersama para ahli, khususnya di bidang ekonomi dan pengurus Golkar Bali.
Mereka menggodok berbagai pemikiran-pemikiran yang bisa dipakai sebagai pijakan untuk memulihkan perekonomian Bali pra dan pasca pandemi tersebut.
Diskusi tersebut digelar virtual melalui aplikasi zoom, Selasa (12/5/2020).
Para narasumber tersebut antara lain, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali, Trisno Nugroho. Kemudian dari kalangan akademisi ada Prof. Dr. I Wayan Ramantha; Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia; Prof. Ir. Gede Sri Darma.
Kemudian praktisi ada Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Putra Adnyana.
Sedangkan dari Golkar sendiri, ada politisi Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, I Gde Sumarjaya Linggih.
Lalu, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Sekretaris DPD I Golkar Bali, Made Dauh Wijana.
Kemudian pengurus lainnya seperti Dewa Made Suamba Negara dan Wayan Gede Supadma.
Diskusi jarak jauh yang dimoderatori Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Bidang Pemenangan Pemilu, Komang Suarsana alias Mang Kos.
• Hindari Terjadinya Bias Informasi Terkait Penanganan Covid-19, Wabup Badung Sosialisasikan Kebijakan
• Tidak Menimbulkan Korban Jiwa, Kerugian Kebakaran Rumah Kos di Denbar Ditaksir Rp 100 Juta
• Secara Serentak, Pemkot Denpasar Serahkan BLT di Empat Kecamatan
Dalam diskusi tersebut merangkum tiga kriteria utama pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi Covid-19. Sebagaimana yang dipaparkan para narasumber.
“Strategi yang bisa disusun untuk pemulihan ekonomi Bali ini pada dasarnya berpegangan pada tiga kriteria utama,” ucap Mang Kos.
Ia menjelaskan secara rinci bahwa tiga kriteria tersebut meliputi sektor ekonomi esensial yang menjurus pada aktivitas pasar di tengah masyarakat.
Kemudian sektor ekonomi yang memberikan sumbangan PDRB yang besar bagi Bali yakni pariwisata.
Ketiga, sambungnya, sektor ekonomi yang tidak terlalu terdampak namun memerlukan kehadiran pemerintah serta pengembangan teknologi ke depannya yakni pertanian.
“Tiga kriteria ini akan dirumuskan secara detil lagi berdasarkan masukan-masukan dari para narasumber ke dalam forum seminar lanjutan. Sehingga nantinya bisa diformulasikan sebagai sebuah rekomendasi untuk disuarakan kader Golkar. Baik di jenjang DPR RI, DPRD provinsi maupun kabupaten/kota. Sekaligus disampaikan kepada Gubernur Bali dan pimpinan eksekutif di daerah masing-masing,” jelasnya.
Di sisi lain, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry menjelaskan bahwa FGD yang dilakukan pihaknya kemarin merupakan upaya Golkar untuk bekerja cepat.
Sehingga pada saat pandemi telah berakhir, ada konsep pemikiran yang bisa dipakai sebagai dasar bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan.
“Jangan berpikir semuanya sudah terjadi atau sudah selesai. Sepanjang waktu ada dan memungkin kami lakukan. Jadi ketika pandemi Covid-19 selesai, kami sudah siap. Paling tidak dari segi konsep pemikiran,” tandas Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Terkait seberapa jauh pemikiran-pemikiran Golkar akan dipakai Pemerintah nantinya.
Ia merasa yakin akan tetap terpakai. Apa yang disuarakan Golkar akan tetap didengar.
“Kami tetap punya keyakinan ini akan didengar. Kalaupun dilakukan dalam bentuk lain, tidak masalah bagi kami. Misalnya PMI dijaga ketat, dilaksanakan secara lain, tidak masalah. Tapi esensinya sama,” jawabnya.
Ia juga mengatakan bahwa hal ini bukan bukan hal baru bagi Golkar.
Pasalnya, pada akhir 2019 lalu pihaknya sempat menggelar kegiatan serupa.
Mengangkat tema ekonomi Bali. Dan yang menarik, sebagai catatan, diskusi saat itu membuahkan pemikiran bahwa sektor ekonomi Bali harus diseimbangkan.
“Begitu (pandemi Covid-19) bergaung, terbukti sekarang. Karena (ekonomi Bali) tidak seimbang, begitu pariwisata kena pukul Covid-19, semua menghadapi kendala pertumbuhan ekonomi. Minus,” tegasnya. (*)