TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang hasil test swab terkonfirmasi positif di Buleleng, bertambah satu orang.
Pasien yang diberi kode PDP 53 ini adalah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali.
Sekda Buleleng sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, PDP 53 diterima di RS Pratama Giri Emas, Kamis (14/5/2020) kemarin.
Masa karantina PDP 53 sejatinya berakhir pada Kamis kemarin.
Namun setelah dilakukan rapid test untuk memastikan apakah yang bersangkutan terbebas dari virus Corona atau Covid-19, hasilnya reaktif.
Sehingga dilanjutkan dengan test swab dengan metode PCR, dan hasilnya terkonfirmasi positif virus Corona.
• Puluhan Warga Desa Julah dan Bondalem Buleleng Jalani Tes Swab Massal
• Seorang Pedagang Ayam di Desa Tejakula Buleleng Positif Covid-19
Kini ia dirawat di RS Pratama Giri Emas, sementara Gugus Tugas melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan PDP 53.
Suyasa juga menyebutkan, saat ini ada satu pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dengan kode PDP 50.
Pasien asal Kecamatan Seririt itu menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas selama kurang lebih lima hari, terhitung sejak Minggu (10/5/2020).
Sejak dirawat, PDP 50 yang merupakan seorang PMI ini sudah tiga kali menjalani test swab, dimana pada test swab pertama hasilnya positif, test swab kedua negatif, dan test swab ketiga negatif.
Karena hasilnya dua kali berturut-turut negatif, maka pihak medis menyimpulkan yang bersangkutan sudah terbebas dari virus Corona.
Sementara terkait hasil test swab massal yang dilakukan di Desa Bondalem dan Desa Julah, Kecamatan Tejakula, sebut Suyasa, belum diterima dari RSUP Sanglah.
• Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos Diberikan Kepada 2.202 KPM di Buleleng
• Penyebaran Virus Corona Dinilai Landai, Jam Buka Tutup Pasar & Toko Modern di Buleleng Diperpanjang
Rencananya, Sabtu (16/5/2020), pihaknya akan melaksanakan rapat bersama Gugus Tugas dan Forkopimda Buleleng untuk menentukan kebijakan apa yang diambil untuk Desa Bondalem, mengingat masa karantina wilayahnya berkakhir Minggu (17/5/2020) mendatang.
"Swab sangat menentukan apakah akan mencabut status karantinanya, apakah akan diperpanjang lagi. Termasuk desa tetangganya (Julah), hasil swab massal yang kami lakukan kemarin belum kami terima dari RSUP Sanglah. Hasil swab tentu akan menjadi bahan pertimbangan nantinya," jelas Suyasa.
Imbuh Suyasa, saat ini Gubernur meminta kepada pihaknya untuk fokus melakukan penanganan Covid, termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
"Skema untuk pemulihan ekonomi sudah dirancang namun tidak etis bila disampaikan sekarang. Karena sampai sekarang kita masih berhadapan dengan Covid-19. Kami hanya diminta untuk fokus melakukan penanganan terlebih dahulu sampai benar-benar clear, setelah itu baru bicara tentang skema pemulihan," tutup Suyasa.
(*)