Dimana dua unit embung untuk mendukung sub sektor pertanian hortikultura, sedangkan tiga unit embung sisanya untuk mendukung sub sektor peternakan.
“Embung ini tujuan utamanya untuk menampung air pada musim hujan, sehingga saat musim kemarau air yang tertampung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Masing-masing embung nilainya Rp 120 juta, yang rata-rata berlokasi di wilayah Kintamani. Alasannya karena di wilayah tersebut merupakan dataran tinggi, memiliki lahan kering, serta curah hujan yang tergolong rendah,” tuturnya.
Mantan Sekdis PKP itu menyebut pembangunan embung seluruhnya memiliki kapasitas 500 meter kubik.
Sarma juga mengatakan seluruh kegiatan sudah mulai dikerjakan sejak awal bulan April 2020.
“Hingga kini progres pembangunan fisik telah mencapai lebih dari 50 persen. Diharapkan pembangunan tidak ada kendala, sehingga seluruh kegiatan ini bisa selesai sesuai target yang ditentukan, yakni 31 Juli,” tandasnya.
(*)