TRIBUN-BALI.COM - Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan besar di dunia ini, termasuk dalam hal layanan kesehatan.
Demi meminimalisasi infeksi virus corona, konseling kesehatan pun banyak dilakukan lewat layanan virtual.
Tentunya, hal ini membuat pelayanan kesehatan tak bisa bekerja maksimal seperti dulu.
Yah, hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua yang harus memberikan imunisasi untuk buah hati mereka.
Menurut data Cleveland Clinic, ketakutan akan infeksi Covid-19 membuat banyak anak-anak di dunia tak lagi mendapatkan imunisasi rutin dan esensial.
• Komitmen Dandenpom IX/3 Denpasar Membantu Sesama Terdampak Covid-19, Bertolak ke Karangasem
• Trash Hero Terpaksa Turun di Masa Pandemi Covid-19, Sampah di Pantai Keramas Memprihatinkan
• Walikota Denpasar Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah, Ini Harapan Rai Mantra
Dokter anak dari Cleveland Clinic, Kimberly Guilano mengatakan, anak yang tidak mendapatkan vaksin rutin akan berisiko mengalami penyakit lain yang lebih berbahaya daripada Covid-19, salah satunya campak.
Hal yang sama juga dituturkan dokter anak Skyler Kalady sehingga dia merekomendasikan orangtua agar memastikan anak-anak mereka tetap mendapatkan imunisasi.
Pentingnya Imunisasi anak Kalady mengatakan, anak-anak memang berisiko terinfeksi Covid-19.
Namun, anak yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami gejala yang ringan atau bahkan tanpa gejala dibandingkan orang dewasa.
"Orangtua harus tetap memprioritaskan imunisasi rutin untuk snag buah hati terlepas dari risiko Covid-19 tersebut," ucapnya.
Jika anak-anak tak mendapatkan imunisasi atau vaksin rutin, mereka berisiko tinggi mengalami penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin.
• Bali Kembali Diguyur Hujan Karena Fenomena MJO, Begini Penjelasan BMKG
• Inisial Kalung dan Postingan, Song Hye Kyo dan Hyun Bin Dikabarkan Balikan karena Tanda-Tanda Ini
• Pedagang di Tabanan Mulai Dipungut Retribusi, Gandeng Satpol PP
Pemberian vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh agar bereaksi seolah-olah ada infeki nyata.
Hal ini akan memebuat sistem imunitas siap untuk melawan berbagai infeksi atau penyakit yang nantinya masuk ke dalam tubuh sang anak.
Melansir laman stanfordchildrens, pemberian vaksin atau imunisasi di masa kanak-kanak setidaknya teridiri dari 14 jenis vaksin yang berbeda.
Pemberian vaksin pada anak biasanya dilakukan hingga anak berusia enam tahun. Di setiap tahap usia, vaksin yang diberikan bisa lebih dari satu jenis. Oleh karena itu, orangtua harus menyimpan catatan mengenai pemberian vaksin untuk anak-anak mereka.