Corona di Bali

Aprindo Bali: Jika Memulai ‘New Normal’, Masyarakat Harus Disiplin dan SOP Sektor Usaha Jelas

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI-New normal di restoran dengan menerapkan physical distancing

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ketua Umum DPD Aprindo Bali, A.A.Ngurah Agung Agra Putra juga ikut menyimak ihwal wacana new normal. 

“Bali sebagai daerah yang tergantung pada sektor pariwisata, menjadi daerah sangat terpukul dengan pandemi ini,” katanya kepada Tribun Bali, Selasa (26/5/2020).

Dimana, kata dia, sumber pendapatan (uang masuk) yaitu pariwisata dan ekspor produk tertutup karena pandemi Covid-19.

Di sisi lain, Bali sendiri juga tidak memiliki industri produksi, sehingga pemenuhan kebutuhannya bergantung dari luar Bali.

Tips Mengendalikan Hasrat Belanja Online Selama di Rumah Aja

AHY Sebut New Normal Bukan Berarti Keadaan Telah Pulih, Ingatkan Virus Corona Masih Mengancam

Bejo dan Garda Terdepan Indonesia Ajak masyarakat Tebar semangat Lawan Covid-19,Luncurkan Produk Ini

“Itu artinya uang masuk ke Bali tidak ada, tetapi uang keluar terus mengalir, akhirnya akan habis juga,” katanya.

 Dari informasi yang didapatkannya, daya tahan masyarakat Bali dan sektor usaha d Bali rata-rata 6 bulan (maksimal).

Saat ini jika dihitung, dari April, maka Juni ini Bali telah memasuki bulan ke-3 dalam mengadapi pandemi Covid-19.

Data di retail (groceries/kebutuhan pokok) pun telah menunjukkan tanda-tanda mulai menurunnya daya beli atau tingkat konsumsi masyarakat.

“Untuk itu membuka kembali Bali, agar bisa memutar kembali roda perekonomian memang harus dilakukan,” tegasnya.

Sebab tanpa hidup berdampingan dengan Covid-19, maka lambat laun semuanya akan macet dan drop.

“Dengan melakukan kebiasan baru (new normal), yang selama ini belum kita lakukan sebagai sebuah kebiasaan. Maka niscaya semua akan bisa hidup berdampingan dengan Covid-19,” jelasnya.

 Dalam era new normal ini, tidak hanya aturan dari regulator, tetapi SOP dari sektor usaha dan kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan menjadi sangat penting.

“Sehingga roda ekonomi bisa berputar kembali, tanpa mengabaikan kesehatan atau keselamatan masyarakat dan sektor usaha,” imbuh pria yang akrab disapa Agra ini.

Sementara untuk industri retail sendiri, jelas dia, hampir semua perusahaan telah menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 d toko atau kantornya.

LLDikti VIII Gelar Rapat Bersama 18 PTS, Sepakat Canangkan Protokol Kesehatan ‘Bali Era Baru’

Tim SAR Gabungan Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Sekitar Perairan Water Blow

Ramalan Zodiak Cinta 27 Mei 2020, Sikap Manis Leo Membuat Suasana Hati Pasangannya Jadi Lebih Baik

Halaman
12

Berita Terkini