TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Usai ikut bergabung dalam koalisi lima partai politik (Parpol), sikap Hanura mulai bimbang.
Pasalnya, di beberapa Pilkada partai besutan Oesman Sapta Odang tersebut sebelumnya memilih berkoalisi dengan PDIP.
Sekretaris DPD Hanura Bali, Gede Wirajaya Wisna mengatakan bahwa sebelum adanya pembicaraan koalisi antar lima parpol tersebut pihaknya memang meminta kepada DPC Hanura se-Bali yang akan melaksanakan Pilkada untuk melakukan komunikasi politik dengan berbagai parpol yang ada.
Hasil dari komunikasi politik tersebut menghasilkan beberapa sikap, salah satunya menjajaki koalisi dengan PDIP di Jembrana, Bangli, Denpasar.
• Kisah 3 Bersaudara yang Hidup dalam Keterbatasan di Rumah Bedeng, Ayah Meninggal & Ibunya Pergi
• BREAKING NEWS: Dua PMI di Karangasem Dinyatakan Positif Covid-19
• Ini Bahaya Begadang bagi Kesehatan, Ikuti Cara Berikut untuk Mengatasinya
Sementara di Karangasem, Hanura memutuskan melawan PDIP dengan berkoalisi bersama enam partai lainnya yakni Golkar, NasDem, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PKS mengusung Mas-Sukerana.
Sedangkan di Badung dan Tabanan, Hanura belum menentukan sikapnya
"Pertama di awal kita memang memberi ruang kepada DPC untuk komunikasi politik," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).
Hanya saja, ia mengakui ada sedikit perubahan strategi di beberapa Pilkada yang sudah melakukan komunikasi dengan PDIP.
Pasalnya, dalam dalam koalisi lima partai tersebut disepakati untuk melanjutkan koalisi sampai ke kabupaten/kota.
Untuk diketahui, Hanura bersama empat partai lainnya yakni Golkar, NasDem, Demokrat, dan PSI akhirnya memutuskan untuk bergabung dalam satu koaliai.
Kesepakatan tersebut terlihat dalam pertemuan kedua yang digelar di Kantor DPD Demokrat Bali, di kawasan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (5/6) lalu.
Koalisi itu sendiri menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya, sepakat untuk membentuk koalisi bersama dalam menghadapi pilkada 2020 untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan koalisi di parlemen baik di DPRD Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, bersepakat untuk membentuk tim kerja bersama untuk merumuskan hal-hal teknis menyangkut koalisi, dan bersepakat untuk segera mendeklarasikan koalisi setelah dirumuskan oleh tim kerja bersama.
"Kemarin ada pertemuan, menyamakan persepsi. Tapi semua proses itu berjalan mekanisme kita ke pusat," terang dia.
Wisna juga mengatakan bahwa hasil pertemuan koalisi lima parpol tersebut juga akan dilaporkan ke DPP Hanura di Jakarta.
• Pekerja Bali yang Dirumahkan Kini Sebanyak 73.397 Orang, PHK 2.625 Orang
• Ini 3 Drakor yang Tayang di Pertengahan Juni 2020, Kisahkan Persahabatan hingga Pekerja Paruh Waktu
• Wabup Ikuti Rapat Via Zoom Meeting dengan Polda Bali, Badung Dukung Upaya Pemulihan Pariwisata
Ia juga mengaku bahwa saat ini Ketua DPD Hanura se-indonesia sedang di Jakarta guna melakukan persiapan konsolidasi menghadapi Pilkada Serentak yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.