Corona di Bali

Eksklusif Gubernur Bali, Wayan Koster: Pemprov Bali Tangani Pandemi Covid-19 dan Songsong New Normal

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawancara eksklusif Manajer Online Tribun Bali Ida Ayu Made Sadnyari bersama Gubernur Bali Wayan Koster di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Sabtu (13/6/2020).

Nah karena kondisi itu dari eksperimen yang ada maka saya langsung mengerahkan kebijakan yang ketat, yaitu pada akhirnya saya mengkarantina semua PMI atau ABK yang datang ke Bali.

Pertama di-rapid test di Ngurah Rai, dikarantina oleh provinsi, yang negatif langsung dikirim ke kabupaten.

Tapi yang mengkarantina kabupaten selama dua minggu. Ternyata dalam perjalanan yang negatif rapid test ada yang positif. Karena itu saya tingkatkan ketika fasilitasnya sudah memungkinkan, kita uji swab.

Jadi baik yang turun di Ngurah Rai maupun yang turun di Benoa kita uji swab. Yang negatif dikarantina oleh kabupaten, yang positif ditangani oleh provinsi. Kalau dia dengan gejala, dibawa ke rumah sakit.

Kalau tanpa gejala (tapi) positif, dikarantina di fasilitas yang dimiliki oleh provinsi.

Sehingga penanganan Covid-19 di Provinsi Bali dengan cara ini, itu memutus rantai penularan dari Covid-19 khususnya yang bersumber dari PMI/ABK. Ini yang besar sekali.

Dan menurut saya, setelah kita lakukan karantina pada saat itu, PMI yang sudah melaksanakan karantina, dia tidak lagi menularkan.

Tapi ada yang pulang sebelum itu, itulah yang kemudian rupanya muncul di desa-desa itu menjadi transmisi lokal. Ternyata ada yang bilang masa inkubasinya dua minggu, ternyata enggak dua minggu.

Ada yang 10 hari, ada yang sebulan, ada yang lebih dari sebulan.

Kenyataannya satu bulan di situ di kampungnya belum positif, belakang positif. Inilah terjadi sekarang ini, mengalir ini sekarang.

Sebenarnya PMI ini yang sudah pulang, tapi dua hari lalu datang 320 (orang). 300-nya orang Bali, 20-nya orang luar Bali. Kita swab semua. Hasilnya hari ini atau besok sudah turun.

Tapi yang positif ditangani di sini, termasuk yang dari luar Bali. Kalaupun dia positif walau dari luar Bali, endak boleh dia dipulangkan.

Dia harus dikarantina di sini, sehingga angkanya juga angka Bali, padahal orang dari NTB, orang dari Jakarta, orang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dari Sulawesi. Tapi endak apa-apa, kita kan NKRI.

Tetapi karena penanganan kita di rumah sakit bagus, yang sembuh juga relatif cepat. Tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 di Provinsi Bali ini paling tinggi di Indonesia.

Sampai yang kemarin kita 64 persen, yang provinsi lain itu di bawah.

Halaman
1234

Berita Terkini