Corona di Bali

Pergerakan Signifikan Re-opening Bali Diperkirakan Juli, Pariwisata Bali Dibuka Secara Bertahap

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wisatawan menikmati sunset di Pantai Crystal Bay, Nusa penida, Klungkung, Bali, Rabu (9/10/2019).

“Sebab selama ini kami kontinyu menyiapkan SOP dan training staf hotel untuk ini, sehingga pada saat ditentukan re-opening nanti kami sudah siap,” ujarnya,

Rai menyebut kesiapan itu telah mencapai 90 persen.

Ia tak menampik, rencana pilot project re-opening nanti adalah hotel di kawasan ITDC.

Namun jika telah berjalan perlahan, tentu insan pariwisata di Bali tidak bisa memaksakan kehendak turis untuk tinggal di suatu tempat.

“Mungkin nanti ada yang memilih dan meminta tinggal di Kuta, Legian, Seminyak, Canggu, bahkan Sanur, dan Ubud, begitu pun daerah lainnya semua sudah siap,” katanya.

Prinsipnya, tegas dia, anggota PHRI di seluruh Bali sudah siap menyambut re-opening.

Ia mengingatkan, saat pariwisata mulai dibuka tidak serta merta okupansi akan tinggi.

“Paling tingkat hunian hanya single digit, mungkin 5-9 persen,” sebutnya.

Pasalnya turis domestik yang dominan datang ke Bali adalah dari Jakarta dan Surabaya. Dua wilayah ini masih cukup ketat karena transmisi lokal tinggi.

Kendala lainnya biaya tes swab/PCR cukup mahal kalau mau masuk ke Bali.

Begitu juga pasar internasional, masih banyak negara yang lockdown dan social distancing.

Walau demikian, dalam beberapa pertemuan via online baik pemerintah pusat, daerah, dan industri bahu membahu meyakinkan dunia luar ihwal potensi Bali.

“Pangsa pasar China, Jepang, Korea dan Australia sangat potensial,” imbuhnya.

Rai mengatakan, untuk meyakinkan turis dari negara-negara itu datang ke Bali, dibutuhkan kerja sama dan koordinasi bilateral.

“Memang sampai saat ini, belum dibuka perbatasan negara itu. Kemungkinan besar Juli pertengahan akan dibuka 4 negara tersebut, internasional flight-nya,” kata Rai.

Itulah sebabnya, Kemenparekraf ingin mengecek kesiapan Bali re-opening di masa new normal.

Namun Rai memastikan, SOP di masing-masing hotel telah disiapkan. Semuanya sesuai protokol kesehatan yakni Cleanliness, Health, Safety (CHS) atau bersih, sehat dan aman. (*) 

Berita Terkini