TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Fajrin Rasyid ditunjuk mengisi sebagai Direktur PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom.
Ia diplot sebagai Direktur Digital Telkom menggantikan Faizal R. Djoemadi lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
Fajrin sendiri merupakan wajah baru di BUMN telekomunikasi tersebut.
Pria berusia 34 tahun ini sebelumnya merupakan Co-founder dan Presiden Bukalapak.
Erick Thohir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, pemilihan Fajrin sebagai Direktur Telkom didasarkan atas segudang pengalamannya mengelola Bukalapak.
• Desa Sidakarya Denpasar Akan Gencarkan Sidak Kafe dan Spa di Masa Pandemi Covid-19
• BREAKING NEWS - 188 Pedagang Pasar Pasah Pemecutan Denpasar di Rapid Test, Ada yang Reaktif
• Desa Sidakarya Mulai Laksanakan PKM, Pengendara yang Lewat Tanpa Masker Diminta Foto Pegang Tulisan
Apalagi, Telkom saat ini tengah fokus menggenjot pendapatan di luar segmen telekomunikasi.
"Dengan rekam jejak dan pengalaman meski masih berusia muda, Fajrin adalah figur yang tepat untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom," jelas Erick dalam keterangannya seperti dikutip pada Sabtu (20/6/2020).
"Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu, Telkom harus merubah dan memperkuat strategi bisnisnya terutama di era pasca-Covid-19 terutama dalam memperkuat bisnis Telkom,” kata dia lagi.
Beberapa waktu lalu, Telkom sempat jadi sasaran kritik Erick.
Bisnis perusahaan telekomunikasi pelat merah itu dinilai gagal mengikuti perkembangan zaman.
• Kuasai Sabu dan Ekstasi, Dilimpahkan, Michael Disangkakan Tiga Dakwaan
• Transmisi Lokal Meningkat, Bupati Tutup Pasar Terbesar di Klungkung
• 115 Masjid dan Mushalla di Denpasar Bersiap Laksanakan Kegiatan Beribadah di Era New Normal
Menurut Erick, Telkom bahkan sangat mengandalkan anak usahanya, Telkomsel, sebagai penyumbang laba.
Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.
Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel yang memiliki 35 persen saham.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.
Erick menjelaskan, seharusnya saat ini Telkom mulai serius menggarap potensi bisnis seperti ranah big data.