Paslanya pasar tetap buka dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Meski pasar tetap buka, namun kami tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kalau tidak ada yang menggunakan masker masuk pasar kita larang masuk. Begitu juga kalau pedagang lupa membawa masker akan kami berikan masker,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan pasar yang dikelola Perumda MGS yakni Pasar Kertha Sari yakni Pasar Hewan Beringkit, Pasar Umum Beringkit, Pasar Sembung, Pasar Petang, Pasar Kapal, Pasar Kuta I, Pasar Kuta II, dan Pasar Nusa Dua serta beberapa unit usaha.
Namun kini lanjut Sukantra tidak hanya menjual kios, namun juga menyiapkan kebutuhan pangan seperti mengelola hasil panen masyarakat di Badung.
“Kami sudah mendapat kepercayaan dari Pemkab Badung sehingga kini kami langsung mengelola unit usaha seperti mengelola hasil panen masyarakat berupa padi. Jadi kami oleh dan berasnya kami jual kembali untuk masyarakat dengan sistem Badung berdikari,” paparnya.
Disisi lain, Ketua Komisi I Putu Alit Yandinata mengatakan kedatangannya ke Perumda MGS bertujuan untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan di seluruh pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar MGS Badung.
Selain itu, juga untuk memastikan kesejahteraan karyawan tetap aman dalam kondisi Pandemi Covid-19.
“Kami kesini untuk memastikan apakah pendapatan Perumda Pasar turun atau seperti apa. Bukan meminta berapa yang bisa disetorkan kas daerah, tapi yang paling penting bagaimana kesejahteraan karyawan tetap terjaga. Artinya tetap dibayarkan sesuai dengan hak dan kewajiban,” katanya.
Didampingi anggotanya, I Wayan Sandra, IGN Shaskara, Made Surya Prananda, dan I Made Reta, Alit mengapresiasi perumda, lantaran di tengah Pandemi Covid-19 pihaknya Perumda Pasar MGS tidak hanya menjual jasa, tapi sudah mula memasarkan produk.
“Kita sambut baik inovasi yang dilakukan di tengah Pandemi Covid-19,” katanya.
Politisi Asal Desa Dauh Yeh Cani, Abiansemal itu mengatakan ditengah pandemi covid-19 tidak ada pasar yang sampai tutup. Sehingga kesejahteraan karyawan juga bisa dilakukan untuk memberikan gaji.
“Syukur semua masih aman, kendati pendapatan mengalami penurunan. Tapi kita lihat sektor pariwisata sudah sampai memberhentikan karyawan,” katanya.
Pihaknya pun meminta, dengan inovasi yang sudah dilaksanakan Perumda MGS, harus ada parameter yang jelas. Sehingga inovasi tidak bisa ditargetkan dengan harapan saja.
“Saya minta pihak perumda merinci pendapatan, sehingga jelas parameternya. Jangan selalu inovasi ini harapannya begini. Tapi harusnya inovasi ini target ini,” tungkasnya. (*)