Corona di Bali

Pendapatan Perumda Pasar MGS Badung Menurun Akibat Dampak Pandemi Covid-19

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi I Putu Alit Yandinata (tengah) didampingi Made Sukantra (Kanan) saat melaksanakan rapat terkait upaya Perumda MGS ditengah Covid-19, Kamis (2/7/2020)

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pendapatan Perusahan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana (MGS) Badung Kabupaten Badung mengalami penurunan ditengah pandemi covid-19.

Kendati demikian pihak perumda tetap memastikan kesejahteraan karyawan  dan pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu pun diungkapkan Dirut Perumda Pasar MGS Made Sukantra saat ditemui Jajaran Komisi III DPRD Badung, kamis (2/7/2020).

Berdasarkan data, perusahaan plat merah ini menarget pendapatan Rp 2 miliar lebih per bulan.

Permintaan Cok Ace, Pilkada Serentak 2020 di Bali Dilaksanakan Sesuai Protokol Kesehatan Covid-19

Gugus Tugas Covid-19 Buleleng Akan Bangun Pos Pantau di Pintu Masuk Pasar

Bali Berupaya Menjadi Daerah yang Mandiri Energi Bersih, Tenaga Surya jadi Tumpuan

Dari target tersebut, pada Januari 2020 tercapai Rp 1,9 miliar lebih atau 92 persen.

Kemudian Februari menurun menjadi Rp 1,6 miliar lebih atau 78 persen.

Maret kembali turun menjadi Rp 1,4 miliar atau 71 persen.

Lanjut pada bulan April kala pandemi Covid-19 yang juga menjadi isu internasional pendapatan terjun bebas menjadi Rp 1,1 miliar lebih atau 57 persen.

Namun pada bulan Mei kembali merangkak naik hingga pendapatan menjadi Rp 1,3 miliar lebih atau 65 persen dari target. 

“Data pada bulan Juni belum terinci, namun naik dari sebelumnya,”  katanya.

Sukantra menyampaikan, penurunan pendapatan mulai terasa sejak 17 Maret lalu.

Bahkan pihaknya mengaku terus berusaha agar bisa memenuhi kebutuhan karyawannya yang angkanya mencapai 1 Miliar.

“Kami mempunyai 225 karyawan. Kalau tidak salah jumlah yang harus dibayarkan hampir 1 M, atau sekitar Rp 965 Juta,” katanya.

Kendati demikian pihaknya mengaku sampai saat ini tidak ada penutupan pasar.

Indonesia Gabung Bersama WHO Unity Study dalam Penelitian Serologis Global Covid-19

Pesan Khusus Ulang Tahun Yamaha yang Menginspirasi di Tahun 2020

Ramalan Zodiak 3 Juli 2020: Aries Hati-hati Masalah Finansial, Virgo Termotivasi Meraih Kesuksesan

Bahkan menjelang new normal diharapkan pendapatan perumda MGS semakin meningkat.

Paslanya pasar tetap buka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

 “Meski pasar tetap buka, namun kami tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kalau tidak ada yang menggunakan masker masuk pasar kita larang masuk. Begitu juga kalau pedagang lupa membawa masker akan kami berikan masker,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan pasar yang dikelola Perumda MGS yakni Pasar Kertha Sari yakni Pasar Hewan Beringkit, Pasar Umum Beringkit, Pasar Sembung, Pasar Petang, Pasar Kapal, Pasar Kuta I, Pasar Kuta II, dan Pasar Nusa Dua serta beberapa unit usaha.

 Namun kini lanjut Sukantra tidak hanya menjual kios, namun juga menyiapkan kebutuhan pangan seperti mengelola hasil panen masyarakat di Badung.

“Kami sudah mendapat kepercayaan dari Pemkab Badung sehingga kini kami langsung mengelola unit usaha seperti mengelola hasil panen masyarakat berupa padi. Jadi kami oleh dan berasnya kami jual kembali untuk masyarakat dengan sistem Badung berdikari,” paparnya.

Disisi lain,  Ketua Komisi I Putu Alit Yandinata mengatakan kedatangannya ke Perumda MGS bertujuan untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan di seluruh pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar MGS Badung.

 Selain itu, juga untuk memastikan kesejahteraan karyawan tetap aman dalam kondisi Pandemi Covid-19.

“Kami kesini untuk memastikan apakah pendapatan Perumda Pasar turun atau seperti apa. Bukan meminta berapa yang bisa disetorkan kas daerah, tapi yang paling penting bagaimana kesejahteraan karyawan tetap terjaga. Artinya tetap dibayarkan sesuai dengan hak dan kewajiban,”  katanya.

Didampingi anggotanya, I Wayan Sandra, IGN Shaskara, Made Surya Prananda, dan I Made Reta, Alit mengapresiasi perumda, lantaran di tengah  Pandemi Covid-19 pihaknya Perumda Pasar MGS tidak hanya menjual jasa, tapi sudah mula memasarkan produk.

“Kita sambut baik inovasi yang dilakukan di tengah Pandemi Covid-19,” katanya.

Politisi Asal Desa Dauh Yeh Cani, Abiansemal itu mengatakan ditengah pandemi covid-19 tidak ada pasar yang sampai tutup. Sehingga kesejahteraan karyawan juga bisa dilakukan untuk memberikan gaji.

“Syukur semua masih aman, kendati pendapatan mengalami penurunan. Tapi kita lihat sektor pariwisata sudah sampai memberhentikan karyawan,” katanya.

Pihaknya pun meminta, dengan inovasi yang sudah dilaksanakan Perumda MGS, harus ada parameter yang jelas. Sehingga inovasi tidak bisa ditargetkan dengan harapan saja.

 “Saya minta pihak perumda merinci pendapatan, sehingga jelas parameternya. Jangan selalu inovasi ini harapannya begini. Tapi harusnya inovasi ini target ini,” tungkasnya. (*)

Berita Terkini