TRIBUN-BALI.COM - Minum kopi menjadi kebiasaan sebagian orang di pagi hari.
Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini ternyata membuat kita justru kurang berenergi?
Melansir data Healthline, mengonsumsi kopi di pagi hari justru membuat kita tidak bisa merasakan manfaatnya untuk meningkatkan energi.
Pasalnya, pagi hari adalah puncak ketika hormon stres kortisol diproduksi.
Hormon kortisol memang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus.
Tingkat metabolisme, respons sistem kekebalan tubuh, dan tekanan darah juga diatur oleh hormon kortisol.
• Pisang hingga Susu Hangat, 5 Makanan Ini Dapat Membantu Tidur Lebih Nyenyak
• Ini Daftar Acara Belajar dari Rumah TVRI 4 Juli 2020, Akan Ada Penanyangan Cerita Sabtu Pagi
• Hari Ini dan Besok, Promo JSM Alfamart dan Indomaret, Diskon Beras, Minyak Goreng hingga Aneka Susu
Hormon ini mencapai puncak pada 30 hingga 45 menit setelah kita bangun tidur dan turut perlahan-lahan.
Sementara itu, waktu terbaik untuk minum kopi adlah saat hormon kortisol dalam tingkat rendah, yakni sekitar 9,30 hingga 11.30.
Minum kopi ketika tingkat kortisol Anda berada di puncaknya akan semakin meningkatkan hormon tersebut.
Padahal, hormom kortisol yang terlalu tinggi bisa merusak sistem kekebalan tubuh yang memicu berbagai masalah kesehatan.
Dosis minum kopi yang tepat
Di sisi lain, ahli gizi Melanie Dellinges menyarankan kita untuk lebih memperhatikan jumlah kopi yang kita konsumsi, bukan waktu terbaik untuk meminumnya.
Kopi mengandung kafein. Jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan risiko berikut:
• Tampak Istimewa, Kentang Isi Udang Mayo Ini Ternyata Mudah Dibuat, Berikut 1Resepnya
• Ini Rekomendasi Tayangan Netflix di Juli 2020, The Grudge hingga Was It Love?
• Pegawai Starbucks Yang Intip Pengunjung Lewat CCTV Ternyata Tengah PDKT dengan Korbannya
sakit kepala emosi meningkat gangguan tidur palpitasi jantung gangguan pencernaan dehidrasi agitasi maag gugup diare
Untuk menghindari efek tersebut, Dellinges merekomendasikan agar kita membatasi asupan kopi hanya dua hingga empat cangkir sehari.