TRIBUN-BALI.COM - Kemendikbud melalui Plt. Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Hamid Muhammad, menyampaikan kebijakan terbaru pada tahun ajaran baru di masa pandemi, terkait pelaksanaan hari pertama sekolah atau yang dikenal dengan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).
Dalam kegiatan webinar Pengenalan Lingkungan Sekolah Secara Virtual: “Menyambut Tahun Ajaran di Kenormalan Baru, Semua Terlibat Semua Hebat” (11/7/2020), Hamid kembali menegaskan kesehatan dan keselamatan adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan.
Hamid menekankan, "sekolah yang sudah diizinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka hanya sekolah yang berada di zona hijau dengan tetap menerapkan protokol kesehatan."
"Meskipun demikian, sekolah-sekolah ini tetap dilarang untuk melaksanakan kegiatan (MPLS) secara langsung," tegas Hamid.
• Cegah Penyakit Diabetes, Begini Tips Kurangi Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis
• Polisi Sudah Dua Kali Minta Keterangan Pacar Yodi Prabowo yang Sebut Almarhum Punya Masalah
• Tes Kepribadian: Bentuk Jari Tangan Ungkap Sifat Aslimu Sebenarnya, Sosok Kuat atau Kreatif?
Orangtua mendampingi Dalam kesempatan sama, Kepala Sekolah UPT SMPN Medan, Rohanim, menceritakan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMPN 38 Medan, yang masih berada di zona merah.
Rohanim berbagi praktik baik tentang pelaksanaan MPLS secara virtual di SMPN 38 Medan melalui tayangan video.
Menurut Rohanim, masih ada saja orangtua murid menghendaki sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka layaknya sebelum masa pandemi.
Menanggapi orangtua tersebut, ia tetap mengikuti imbauan pemerintah memberlakukan PJJ sebagaimana arahan pemerintah.
Cerita menarik juga disampaikan Desy Ratnasari.
Saat mendampingi putrinya dalam pelaksanaan PJJ, orangtua dapat berkontribusi dengan mengawasi kegiatan belajar anak, mendampingi anak selama belajar di rumah, serta memfasilitasi kebutuhan belajar anak.
“Penting bagi orang tua untuk mengetahui karakteristik anak, terutama terkait gaya belajar anak, sehingga dapat mendampingi anak belajar dengan optimal dan tetap menyenangkan meskipun di rumah saja,” terang Desy.
Mewakili peserta didik, Kaneishia Lathifa Zahira menyampaikan siswa juga harus turut berkontribusi agar pembelajaran jarak jauh berjalan lancar.
Berdasarkan pengalamannya, belajar secara daring memiliki banyak kelebihan seperti fleksibilitas waktu dan cara belajar, serta menghemat tenaga dan waktu karena tidak perlu menempuh perjalanan pergi dan pulang sekolah.
Selain itu, siswa yang belajar dari rumah bisa turut membantu orangtua di rumah.
• Angka Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak Hingga 2.500 Kasus per Hari
• Rating 10 Drama Korea Juli 2020: Kisah Keluarga Song di Drakor Once Again Peringkat Pertama
• Gugus Tugas Banyuwangi Tutup Tempat Usaha yang Langgar Protokol Kesehatan
Ia berharap sekolah dapat meningkatkan penggunaan teknologi komunikasi dan kemampuan guru dalam sistem belajar daring.