Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan dan organ yang semestinya dialiri darah menjadi kekurangan pasokan darah (iskemia).
Aterosklerosis terjadi akibat adanya penumpukan plak atau lemak kolesterol.
• Ingin Membentuk Otot tapi Belum Bisa ke Gym? Simak Tips Berikut
• Sering Tidak Sabar Mengajari Anak? Tips Memilih Gaya Belajar Sesuai Tipe Kepribadian Anak
• Gerakan Pemuda Ansor Karangasem Gelar Qurban, Bagikan Daging Hewan Qurban ke Masyarakat Tidak Mampu
Pembentukan plak lemak dalam arteri yang terjadi terus menerus, dapat mengakibatkan penyempitan dan berakhir pada penyumbatan arteri yang terkena.
Plak yang mengendap dalam pembuluh darah disebabkan oleh low-density lipoprotein (LDL) atau dikenal sebagai kolesterol jahat.
Tubuh sebenarnya juga dilegkapi dengan high density lipoprotein (DHL) atau dikenal sebagai kolesterol baik yang bertugas membersihkan plak yang ditinggalkan oleh kolesterol LDL dalam darah.
Namun, apabila keseimbangan antara kedua jenis kolesterol ini terganggu, di mana kadar kolesterol LDL meningkat dan kolesterol HDL cenderung rendah, aterosklerosis akan lebih mudah terjadi.
Jadi, kolesterol tinggi tak bisa dibiarkan begitu saja karena bisa menyebabkan aterosklerosis yang dapat memicu terjadinya serangan jantung dan kematian mendadak.
Kematian mendadak akibat serangan jantung ini patut diwaspadai karena angka kejadiannya dilaporkan terus meningkat.
Penyebab kolesterol tinggi bukan hanya dari makanan
Selama ini banyak orang mungkin telah memahami bahwa makanan yang mengandung lemak tinggi memegang peran penting sebagai penyebab kolesterol tinggi.
Namun faktanya, kadar kolesterol tinggi bukan hanya disebabkan oleh faktor makanan. Melansir Health Line, ada beberapa hal lain yang dapat memengarughi kadar kolesterol dalam darah, seperti:
1. Merokok
Berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida (lemak darah).
2. Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida.