Paprika merah mengandung vitamin C hampir 2 kali lipat dari jeruk, yaitu sekitar 95 miligram per porsi, sementara jeruk hanya mengandung 50 miligram per porsi.
Dalam riset Psychopharmacology, mereka yang mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi sebelum melakukan kegiatan yang memicu stres, memiliki tekanan darah lebih rendah.
Mereka juga mengalami pemulihan dari lonjakan kortisol yang cepat daripada orang yang mengonsumsi plasebo.
Diet yang mengandung makanan kaya vitamin C menurunkan kortisol dan membantu orang mengatasi stres.
Bayam
Sayuran berdaun hijau seperti bayam mengandung folat yang dapat menghasilkan dipamin.
Zat tersebut merupakan bahan kimia otak untuk merangsang perasaan bahagia dan membantu kita tetap tenang.
Selain diolah menjadi makanan, kita bisa mengolahnya dengan cara diblender dan dicampurkan ke dalam smoothie.
Selain itu, kita bisa menambahkannya ke dalam campuran omelet tahu atau menambahkannya ke dalam beragam bahan makanan favorit.
Tapi jangan memanaskan bayam ya, karena kandungan gizinya dapat hilang.
Cokelat
Kita pasti tahu manfaat cokelat sebagai pereda stres yang bisa membuat mood kita jadi lebih baik.
Makanan lezat ini bisa meminimalkan stres, terutama cokelat hitam.
Jadi kita bisa menambahkan cokelat dalam hidangan penutup, atau berbagai olahan lain sesuai selera, tanpa khawatir adanya efek samping.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Proteome Research membuktikan, hanya dalam 2 minggu orang-orang yang mengonsumsi cokelat sebesar 1,4 ons setiap hari, memiliki kadar hormon kortisol yang rendah.