Menlu Retno Beberkan 4 Program Prioritas Kementeriannya di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam acara diskusi daring Tokopedia Play Fest lewat kanal video streaming Tokopedia Play, Senin (17/8/2020).

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menyampaikan empat program prioritas kementeriannya di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu untuk menjawab tantangan dampak sosial ekonomi di tengah virus Corona jenis baru tersebut.

Pertama, kata Retno, program prioritas pertama adalah perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri.

Ia melanjutkan ada lebih dari 500 ribu orang WNI yang berada di luar negeri.

Pemberian Remisi HUT Ke-75 RI di Lapas Kerobokan, 17 WBP Hirup Udara Bebas, Salah Satunya WN Jerman

Pembacaan Teks Proklamasi dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Berkumandang di Bandara Ngurah Rai  

Update Kasus Covid-19 di Denpasar, 10 Orang Sembuh, Kasus Positif Bertambah 5 Orang

Menurutnya, beberapa orang juga terjebak karena negara tersebut memberlakukan lockdown akibat Covid-19.

Para diplomat pun terus mengupdate kesehatan dan keberadaan mereka yang berada di luar negeri.

"Karena banyak sekali jumlah warga negara Indonesia berada di luar negeri," kata Retno dalam acara diskusi daring Tokopedia Play Fest lewat kanal video streaming Tokopedia Play, Senin (17/8/2020).

Program prioritas kedua adalah pengadaan alat kesehatan dalam negeri.

Menurut Retno, saat itu Indonesia sempat pernah mengalami kesulitan mendapatkan alat kesehatan tersebut hingga para diplomat melakukan lobi beberapa negara agar pasokan dapat terpenuhi.

"Pengadaan alat kesehatan dari masker, APD, hand sanitizer itu para diplomat kita bergerak agar keperluan kita pada saat itu dapat terpenuhi.

 Itu ceritanya seru banget kalau itu bisa jadi film pendek," jelasnya.

Program prioritas ketiga adalah pengadaan obat dan vaksin.

Retno mengatakan stok obat di dalam negeri memang telah terpenuhi dengan maksimal.

Namun demikian, ia mengatakan pihaknya masih menjalani beberapa kerja sama untuk berbicara soal penemuan vaksin Covid-19.

Diikuti 3.805 Pegawai, OJK Gelar Upacara Peringatan HUT ke-75 RI secara Virtual

Update Covid Tabanan 17 Agustus 2020: Tambah 6 Kasus Positif dan 6 Pasien Sembuh

133 Warga Binaan Lapas Singaraja Terima Remisi Kemerdekaan RI

"Vaksin kita masih bekerja sama dengan beberapa negara dan sampai sekarang pun kita masih komunikasi masalah vaksin dan kita sudah mengirim pesan yang kuat kepada dunia agar akses vaksin itu dapat dilakukan semua negara.

Halaman
12

Berita Terkini