Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster secara khusus mengundang tatap muka para atlet peraih medali pada ajang Sea Games XXX Manila, Filipina di rumah jabatannya, Jayasabha, Denpasar, Kamis (3/9/2020).
Kedatangan para atlet juga didampingi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, Ketut Suwandi.
Dalam kesempatan itu, Koster memastikan para altet akan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali atas prestasi yang diraih tersebut.
“Seperti diketahui bersama, saat ini Bali dan dunia sedang dilanda pandemi, berbagai raihan prestasi yang diraih pun sempat terabaikan karena penanganan pandemi ini. Tapi di tengah musibah yang melanda, tak menyurutkan niat kami untuh memberikan perhatian yang serius," kata Koster.
"Melalui pertemuan ini, kami pastikan atlet yang berhasil menorehkan prestasi akan mendapatkan penghargaan yang layak,” imbuh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali itu.
• Tingkatkan Daya Literasi, Penerbit Erlangga Bali Sumbang Rak dan Ratusan Buku di Desa Sumerta Kelod
• Tertangkap Kamera, Ini Penampakan Mobil Toyota Starlet yang Hidup Lagi setelah Mati Suri 20 Tahun
• Berantakan dan Suka Begadang, 15 Tanda Orang Cerdas yang Sering Tidak Disadari
Diharapkan olehnya, penghargaan yang diberikan nantinya akan mampu makin memotivasi mereka dan para atlet lainnya untuk berprestasi dan mengharumkan nama Bali dan Indonesia di kancah internasional.
“Mereka telah berkontribusi mengharumkan nama Bali dan negara di ajang kejuaraan olahraga, sudah sepatutnya diberi perhatian lebih. Agar menjadi motivasi untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi mereka," tuturnya.
"Di samping juga sebagai pemacu tumbuhnya atlet-atlet berprestasi yang baru. Jangan sampai sudah berjasa, tapi terabaikan,” imbuh Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Dirinya juga menyatakan bahwa perhatian tidak hanya menyasar para atlet, namun juga kesejahteraan keluarga mereka.
Pada saat itu, Koster juga langsung memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Provinsi Bali (Disdikpora), Ketut Ngurah Boy Jayawibawa supaya mendata atlet-atlet berprestasi, minimal di Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).
• Erick Thohir Sebut Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas Saat Vaksin Covid-19 Siap Digunakan
• Update Covid-19 Bali, 3 September: Kasus Positif Bertambah 174 Orang, 117 Pasien Sembuh, 4 Meninggal
• Disparbud Akui Anjloknya Kunjungan Wisatawan ke Bangli, Retribusi April hingga Juni Rp 0
“Untuk atlet yang sudah tamat sekolah atau kuliah dan ingin bekerja, namun belum mendapatkan pekerjaan, nanti kami bantu untuk diangkat sebagai tenaga kontrak dulu untuk sementara. Sambil menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Pemuda Olahraga,” ujarnya.
Koster juga berjanji ke depan akan merestrukturisasi berbagai kebijakan Pemprov Bali terkait bidang olahraga.
Sehingga diharapkan akan dapat mewujudkan olahraga Bali yang berprestasi, terutama kaitannya dalam mewujudkan sport tourism yang menjadi alternatif sektor pariwisata Bali selain keindahan alam dan budayanya.
Baginya, Bali dengan keterbatasannya selalu berhasil lebih maju dibandingkan daerah lain yang dari segi penduduk dan ekonomi memiliki potensi lebih tinggi.
Daerah lain yang penduduknya lebih banyak tentu berpeluang mencetak lebih banyak atlet.
• Oppo F17 dan F17 Pro dengan Bodi Ringan Resmi Diluncurkan, Ini Spesifikasi dan Harganya
• Majelis Hakim Telah Ditetapkan, Jerinx SID Disidang Kamis Pekan Depan
• 3 KK yang Menjalani Isolasi Mandiri di Desa Dangin Puri Klod Denpasar Diberikan Sembako
Begitu pula apabila ekonomi daerahnya maju tentu bisa mengatur kebijakan fiskal yang lebih untuk sektor olahraga sehingga menciptakan olahraga yang berprestasi.
"Tapi itu belum tentu linear, dan Bali telah membuktikannya. Saya mengapresiasi kerja keras KONI Bali. Semoga dengan perhatian yang lebih dapat mewujudkan satu cabang olahraga Bali yang menjadi pionir dan tidak terkalahkan oleh daerah lain. Karena saya lihat atlet-atlet Bali memiliki bakat yang alami,” ungkapnya.
Ia pun meminta KONI Bali memetakan cabang olahraga yang atlet-atletnya unggul untuk lebih didorong menjadi atlet berprestasi.
“Daerah yang bermartabat adalah daerah yang mampu menghargai jasa-jasa mereka yang mengharumkan dan mengangkat nama daerahnya. Ya seperti atlet-atlet ini, seniman dan lain sebagainya. Kita akan siapkan penghargaan khusus bagi mereka,” tegas Koster.
Kepala Disdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menambahkan, bahwa atlet-atlet berprestasi yang memenuhi kriteria untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah dalam tahap pengajuan ke Kemenpora.
Namun karena terkendala penyebaran pandemi Covid-19, keputusan dari Kemenpora belum keluar hingga saat ini.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, Ketut Suwandi pada kesempatan itu meminta perhatian terhadap fasilitas dan pembinaan olahraga Bali.
Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap perhatian Gubernur Koster kepada atlet-atlet Bali yang berprestasi.
“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang dikeluarkan Pemprov Bali, sekecil apa pun, bahkan seribu rupiah pun anggaran dari pemerintah daerah harus bermanfaat demi kemajuan olahraga Bali. Dan kami sangat mendukung upaya Pemprov Bali dalam mewujudkan sport tourism Bali. Kami akan mendukung dari segi kemajuan prestasi atlet-atletnya,” ucapnya.
Selain kepada altlet yang masih aktif berprestasi, sejumlah mantan atlet senior era tahun 80an hingga 90an tak luput dari perhatiannya.
Mereka di antaranya atlet pencak silat Ni Made Wahyuni sebagai peraih dua kali medali emas ajang Kejuaraan Dunia pada 1988 di Malaysia dan 1994 di Thailand dan atlet tinju Pino Bahari peraih medali emas pada Asean Games 1990 di Beijing China.
Selain itu juga ada Oka Sulaksana, atlet layar peraih prestasi medali emas tiga kali berturut-turut pada kejuaraan Asean Games 1994 Jepang, Asean Games 1998 Bangkok, Thailand dan Asean Games 2002 Busan Korea Selatan.
Tak ketinggalan pula ada Mudiani sebaagi atlet lempar lembing, I Wayan Mudra sebagai atlet pencak silat dan Ni Wayan Bandengwati selaku atlet pencak silat. (*)