Mereka menemukan bahwa saudara yang belajar membaca lebih dulu memiliki skor lebih tinggi dalam tes kemampuan kognitif.
10. Lebih Sering Merasa Cemas
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang lebih sering merasakan kecemasan mungkin lebih cerdas daripada yang lain dengan cara tertentu.
Dalam sebuah penelitian misalnya, perneliti mengamati mahasiswa sarjana untuk mengisi kuesioner yang menanyakan seberapa sering mereka khawatir.
Kuesioner itu juga menanyakan seberapa sering mereka merenung atau berpikir terus menerus tentang aspek situasi yang membuat mereka kesal.
Hasilnya, orang yang sering merasa khawatir dan merenung memiliki skor lebih tinggi dalam tes kecerdasan verbal.
11. Lucu
Sebuah studi meminta 400 mahasiswa psikologi untuk melakukan tes kecerdasan yang mengukur kemampuan penalaran abstrak dan kecerdasan verbal.
Para responden kemudian diminta untuk membuat teks untuk beberapa kartun (animasi lucu) New Yorker.
Teks tersebut kemudian dinilai oleh penilai independen.
Hasilnya, mahasiswa yang memiliki kecerdasan lebih tinggi dinilai lebih lucu.
12. Rasa Penasaran Tinggi
Tomas Chamorro-Premuzi, profesor psikologi bisnis di University of London, sempat membahas bagaimana rasa penasaran merupakan satu hal yang istimewa.
"Ini belum dipelajari secara mendalam seperti EQ dan IQ, tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal itu sama pentingnya ketika mengelola kompleksitas dalam dua cara utama," kata Chamorro-Premuzi.
Menurutnya, orang dengan rasa penasaran tinggi biasanya lebih toleran terhadap ambiguitas dan perbedaan.
Itu karena orang yang selalu ingin tahu memiliki gaya berpikir yang halus dan canggih untuk mendefinisikan esensi kompleksitas.
Selain itu, rasa penasaran juga mengarah pada investasi intelektual yang tinggi.
Sebuah studi Goldsmiths University of London menemukan bahwa investasi intelektual memainkan peran penting dalam pertumbuhan kognitif seseorang.
13. Berantakan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kathleen Vohs dari University of Minnesota Carlson mengungkapkan, bekerja di ruangan yang berantakan sebenarnya adalah bahan bakar kreativitas.
Dalam studi tersebut, 48 responden diminta untuk memanfaatkan bola pingpong dengan cara yang tidak biasa.
48 peserta ini dibagi menjadi dua kelompok, yang bekerja di ruangan rapi dan di ruangan berantakan.
Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, orang yang bekerja di ruangan rapi cenderung melakukan respons kurang kreatif dibanding orang yang ada di ruang berantakan.
14. Sering Begadang
Penelitian yang diterbitkan dalam The Official Journal of the International Society for the Study of Individual Differences menemukan, orang yang sering begadang cenderung lebih cerdas dibanding orang yang mudah bangun pagi.
Temuan ini menunjukkan bukti etnografi dari evolusi manusia.
Seperti yang kita ketahui, dalam berbagai budaya kegiatan malam hari jarang dilakukan pada masa lalu.
Ini artinya, orang lebih cerdas cenderung begadang karena berhubungan dengan evolusi manusia.
15. Tidak Berusaha Keras
Untuk hal-hal tertentu, orang yang lebih cerdas tidak berusaha keras dalam mengerjakannya.
Hal ini diungkapkan oleh psikolog David Hambrick dan Elizabeth Meinz dalam opini di New York Times.
Mereka mengutip penelitian yang dilakukan oleh Vanderbilt University.
Mereka kemudian menyimpulkan bahwa ada kemampuan bawaan tertentu yang tidak dapat selalu dipelajari tapi dimiliki begitu saja pada beberapa orang.
(Kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 15 Tanda Orang Cerdas yang Kerap Tak Disadari