TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kawasan hutan di perbatasan Desa Pinggan dan Banjar Paketan, Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Bali, mengalami kebakaran, Rabu (14/10/2020).
Belum diketahui apa penyebab kebakaran, namun luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai lima hektare.
Informasi yang dihimpun, kebakaran diketahui sekitar pukul 10.00 Wita, oleh seorang warga sekitar bernama Ni Ketut Ciri.
Wanita 50 tahun itu segera memberi tahu warga sekitar untuk upaya pemadaman api.
Kendati demikian, titik api yang berada di lereng Bukit Pinggan sulit dijangkau, sehingga kebakaran meluas hingga wilayah Banjar Paketan, Desa Sukawana.
Baca juga: Dalam Seminggu Terdapat 6 Kasus Kebakaran Lahan di Karangasem
Baca juga: Arti Mimpi Api atau Kebakaran, Bukan Pertanda Buruk, Sesuatu Menakjubkan Terjadi Bulan Depan
Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli Dewa Agung Suryadharma mengatakan, pasca menerima laporan kebakaran, tim Damkar Bangli segera mendatangi lokasi untuk bantuan pemadaman.
Diakui, titik api yang berada di atas bukit sudah berhasil dipadamkan.
Sedangkan api yang berada di bawah belum bisa dipadamkan karena sulit dijangkau.
“Hingga sore, api belum berhasil dipadamkan, namun titik api sudah mengecil. Kami juga telah menginfomasikan pada masyarakat kalau apinya kembali meluas, agar segera menghubungi tim Damkar Bangli,” ujarnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan, musibah kebakaran juga sempat terjadi pada hari Selasa (13/10/2020), tepatnya di sebuah pondokan kawasan hutan konservasi di Banjar Toyabungkah, Desa Batur Tengah, Kintamani.
Baca juga: Rumah di Jalan Mawa Denpasar Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Baca juga: Toko Sembako di Kubutambahan Buleleng Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 300 Juta
Ia mengatakan, kebakaran bermula saat pemilik pondokan bernama Ni Ketut Kutang dan anaknya meninggalkan pondok untuk berladang.
Sekitar pukul 10.00 Wita, anaknya bernama I Nadi mendengar suara ledakan dari arah pondok, dan mendapati pondoknya telah terbakar.
Sejatinya, imbuh Nadi, saat mendengar ledakan saksi I Nadi langsung kembali ke pondokan dan meminta bantuan masyarakat untuk memadamkan api dengan air dan alat seadanya.
Namun karena api sudah membesar dan angin cukup kencang, sehingga api sulit di padamkan hingga membakar seluruh pondok.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun akibat musibah itu, korban mengalami kerugian materil hingga mencapai Rp 7 juta,” tandasnya.
(*)