TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Banjar Banda, Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali akan menggelar plastic exchange atau tukar sampah plastik dengan sembako, Kamis (22/10/2020) depan.
Namun anak-anak seumur SD-SMP di banjar tersebut telah berburu sampah plastik sejak, Selasa (20/10/2020).
Anak-anak tersebut turun ke jalanan mengambil sampah-sampai yang mencemari lingkungan.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Banjar Banda selama ini tergolong banjar yang getol menjaga lingkungan.
Baca juga: Masuki Musim Hujan, Dinas PUPR Badung Bersihkan Gorong-Gorong dan Tambal Jalan Berlubang
Baca juga: Personel Superman Is Dead (SID) Hingga Artis Rina Nose Datangi Sidang Jerinx di PN Denpasar
Baca juga: Awas Diblokir! Kemenkominfo Siapkan Aturan Baru tentang Pemblokiran Konten Negatif di Medsos
Namun karena geografi mereka berada di hilir, mengakibatkan banjir ini kerap dicemari sampah-sampah kiriman dari hulu.
Kali ini, banjar setempat bersama Komunitas Toltol mengadakan plastik exchange.
Selain hal tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan, hal ini juga berdampak positif pada kebutuhan sembako masyarakat di tengah pendemi.
Baca juga: Anggaran Kesehatan Gratis di Gianyar Naik Rp 3 Miliar Menjadi Rp 35 Miliar
Baca juga: Nita Thalia Tuding Soal Penghasilannya Hingga Bongkar Aib, Istri Pertama Nurdin Rudhythia Bicara
Baca juga: Kritik PKS Terkait Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin: Represif dan Royal Utang
Menariknya, kegiatan ini disambut antusias bukan hanya dari kalangan orang tua, tetapi juga anak-anak yang ingin meringankan beban orangtuanya.
Di mana anak-anak setempat, berbondong-bondong turun ke jalan memunguti sampah plastik.
Satu di antaranya, Kadek Agus yang berhasil mengumpulkan satu karung sampah ditambah satu plastik besar sampah.
Baca juga: Babak Baru Sidang Perkara Jerinx, Dua Personel SID Ini Dihadirkan Sebagai Saksi
Baca juga: Hingga Kini Tercatat 79 Pasien RSJ Bangli Terkonfirmasi Covid-19, Satu di Antaranya Pasien Telantar
Baca juga: Disetujui Pemerintah Pusat Soal Hibah Pariwisata 1,3 T untuk Bali , Cok Ace: Ini Sangat Berarti
Sampah yang terkumpul banyak itu, karena ia ingin mendapatkan beras.
"Pang maan baas bli, (biar dapat beras bli)" ujar Agus yang masih duduk di bangku kelas V SD tersebut.
Kelian Banjar Banda, Kadek Merta Anggara tidak menyangka anak-anak di banjirnya sangat antusias terdapat program yang akan diselenggarakan Kamis depan.
Ia pun terharu melihat anak-anak memunguti sampah, baik botol bekas, bekas wadah makanan ringan dan sebagainya.
Baca juga: 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Hari Ini Masa Kembali Gelar Aksi Tolak Omnibuslaw UU Cipta Kerja
Baca juga: Siapa yang Uang Tabungannya Paling Banyak? Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD Pengurangan dan Nilai Mata Uang
Iapun berharap hal ini dapat menumbuhkan pemahaman anak-anak di banjarnya akan pentingnya menjaga lingkungan.
"Saya tidak menyangka anak-anak akan sangat seantusias ini memungut sampah plastik," ujarnya. Merta menegaskan, kegiatan anak-anak tersebut masih dalam koridor protokol kesehatan.
Dalam kegiatan plastik exchange nantinya, kata dia, pihaknya dibantu oleh komunitas toltol.
Komunitas ini selama ini bergerak di bidang lingkungan.
Terkait sistem penukarannya, nanti untuk sampah plastik kemasan makanan penukarannya 3 kilogram plastik mendapatkan 1 kilogram beras.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan lingkungan menjadi bersih dari sampah plastik. Agar tercipta lingkungan asri, karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita sebagai warga banjar," tandasnya. (*)