"Almarhum sebagai advokat sangat profesional, di dalam beracara sangat fokus pada persoalan dan menjunjung tinggi etika profesi. Kalah sekali pun perkaranya, tetap menjaga profesionalisme. Semoga beliau amor ring acintya," tandasnya.
9. Permintaan Khusus dari Keluarga
Panitia Plebon Desa Adat Keliki Kangin, Tegalalang, Ngakan Pramono menilai robohnya bade tersebut terjadi karena berbagai hal.
Satu di antaranya, pihaknya selaku pihak panitia sekaligus keluarga almarhum, meminta supaya undagi membuat bade seringan mungkin.
Diduga karena material ringan ini, sehingga material tidak kuat menahan tekanan angin.
"Undaginya sudah berpengalaman, dan baru kali ini terjadi hal seperti ini. Mungkin karena permintaan kami agar dibuatkan bade seringan mungkin, sehingga tak kuat lalu roboh," tandasnya.
Permintaan bade yang ringan ini, kata dia, tak terlepas dalam memenuhi protokol kesehatan.
Di mana sebelum menggelar plebon, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Gianyar, termasuk pihak kepolisian.
Di mana pihaknya diminta selama prosesi, baik persiapan hingga kegiatan puncak harus menaati protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah peserta, dan sebagainya.
Dalam mewujudkan pembatasan jumlah peserta ini, kata Pramono, disiasati degan membuat bade ringan supaya bisa diarak oleh sedikit orang.
"Protokol kesehatan sudah berjalan sangat baik, dari aparat kepolisian juga telah mengawasi dengan sangat baik" tandasnya.
(*)