Semua ini harus diperhatikan untuk mencegah penularan, bahkan jika ini diabaikan, jika saja salah satu dari pasangan ternyata mengidap Covid-19 yang tidak disadari karena tidak bergejala, dan kemudian melakukan hubungan seksual, dari ciumannya yang bisa menularkan virus, karena sekali lagi virus ini bisa menular dari droplet atau percikan air liur.
Itu artinya ada banyak konsentrasi virus di air liur, yang bisa berpindah ke pasangannya saat ciuman dalam.
Ini yang harus dihindari saat ini. Nanti pada saat situasi pandemi sudah mereda dan situasi kembali normal, silakan saling bertemu dan melakukan hubungan seksual seperti biasa.
Satu lagi, ternyata situasi ini memunculkan banyak pasangan mengalami keluhan seksual, mulai dari hilangnya dorongan seksual, gangguan bangkitan seksual seperti gangguan ereksi, hingga keluhan tidak menikmati kepuasan seksualnya.
Ini sangat masuk akal terjadi karena saat ini semakin banyak orang yang mengalami permasalahan psikis hingga stress karena masalah kehilangan pekerjaan dan pendapatan, termasuk juga ketegangan saat mengikuti terus mererus kabar meningkatnya kasus Covid-19 dari hari ke hari.
Permasalahan psikis ini menjadi salah satu penyebab hilangnya dorongan seksual, gangguan ereksi, hingga gangguan seksual lainnya.
"Sebaiknya tetap dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan segera. Banyak dokter yang paham kesehatan seksual tetap praktek, malah bisa berkonsultasi online dari rumah. Terakhir, semoga pandemi Covid-19 ini bisa kita lalui segera. Tetap jaga jarak, hindari kerumunan, gunakan masker, dan rajin cuci tangan. Atau diam di rumah saja," imbuhnya. (*)