BLT Guru dan Dosen Honorer Rp 1,8 Juta Diluncurkan Mendikbud, Syaratnya Tak Terima Bantuan Kemenaker

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Nadiem Makarim

TRIBUN-BALI.COM - Akhirnya, program bantuan subsidi upah (BSU) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk guru dan dosen honorer atau non PNS diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim hari ini, Selasa (17/11/2020).

BLT guru dan  dosen honorer ini besarnya Rp 1,8 juta per orang.

Tak hanya guru dan dosen honorer yang akan mendapatkan bantuan itu, tapi pendidik PAUD, tenaga perpustakaan, laboratorium, serta administrasi yang berstatus non PNS juga dapat.

Jumlah keseluruhan mencapai sekitar 2 juta orang.

Baca juga: Kemendikbud Akan Buka Seleksi untuk Satu Juta Guru PPPK di Tahun 2021

Baca juga: 107 Juta Rakyat Indonesia Bakal Disuntik Vaksin Covid-19, Dua Dosis per Orang

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Besok 18 November 2020, Gemini Jangan Bertindak Gegabah, Bagaimana Zodiakmu?

Berikut fakta-faktanya:

1. Cuma satu kali

Bantuan tersebut diberikan sebanyak satu kali kepada masing-masing penerima.

"Dosen, guru, non PNS, guru kepala sekolah, pendidik PAUD, tenaga perpustakaan, laboratorium, dan administrasi serta operator sekolah termasuk dalam bantuan BSU," ujar Nadiem ketika peluncuran program di Youtube Kemendikbud.

Nadiem mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada 2.034.732 juta orang.

Terdiri dari 162.277 dosen pada PTN dan PTS, 1.634.832 guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta, serta 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi.

"Ini termasuk swasta, mereka berhak mendapat bantuan pemerintah, termasuk 237.000 tenaga perpustakaan, laboratorium, dan tenaga administrasi," ujar Nadiem.

Nadiem menjelaskan, subsidi upah diberikan untuk membantu para tenaga honorer yang mengalami tekanan di tengah situasi pandemi.

Pasalnya, para guru menghadapi beragam gejolak dalam menjalankan tugas, baik dari sisi pembelajaran maupun ekonomi.

Pemerintah pun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,66 triliun untuk program BSU ini.

"Pemerintah harus hadir untuk para tenaga honorer dan dosen-dosen kita untuk bisa melalui masa kritis ini. dengan bantuan ekonomi yang bisa menyemangati mereka untuk terus mendidik anak-anak kita, untuk terus berinovasi di bidang pendidikan," ucapnya.

Baca juga: Dewan Badung Dukung Penerbangan Internasional Bandara Dibuka

Baca juga: Kapolda Bali Irjen Petrus Golose Dimutasi, Begini Kata DPRD Bali, Sosoknya Tegas, Disiplin & Berani

Baca juga: DPRD Kabupaten Karangasem Paripurnakan Dua Ranperda

Halaman
123

Berita Terkini