TRIBUN-BALI.COM - Menanggapi polemik terkait acara Habib Rizieq yang menyebabkan kerumunan massa, Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan angkat bicara.
Haikal Hassan menyayangkan adanya pihak-pihak yang berseberangan kemudian menggunakan amunisi untuk menyerang Habib Rizieq.
Menurutnya, adanya kenaikan kasus Covid-19 berasal dari efek libur cuti bersama akhir Oktober 2020 lalu.
Bukan dari acara yang baru digelar oleh Habib Rizieq.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam.
Sekretaris Jenderal HRS Centre, Haikal Hassan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam.
Baca juga: Setelah Anies, Polisi Akan Panggil Saksi Nikah Putri Rizieq Shihab Terkait Dugaan Pelanggaran Ini
Baca juga: Beri Klarifikasi Soal Kerumunan Acara Habib Rizieq, Anies Baswedan Didampingi Pimpinan Ormas Ini
Baca juga: Ini Tanggapan Anies Setelah Diperiksa Polda Metro Terkait Peristiwa Kerumunan di Acara Rizieq Shihab
"Pihak-pihak yang selama ini bersebrangan ini dapat amunisi, walau amunisi yang salah."
"Amunisi yang dipakai adalah kerumunan mengakibatkan peningkatan."
"Padahal jelas, ahlinya berkata peningkatan Covid-19 karena kejadian dua minggu lalu yaitu libur panjang," ungkap Juru Bicara PA 211 itu, dikutip dari kanal Youtube tvOne, Rabu (18/11/2020).
Ia juga menjelaskan selama ini ada ratusan pelanggaran lain namun tidak dipermasalahkan.
Seakan hanya acara yang digelar oleh Habib Rizieq yang menjadi masalah.
Hingga berbagai pihak terus menerus menyudutkan dan menyerang Habib Rizieq.
Bahkan sampai berimbas kepada dipanggilnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya.
"Ini dijadikan amunisi, semua bersorak dari yang terhormat sampai yang terhina menyerang Habib Rizieq."