Populer di Tribun Bali

POPULER BALI Gede Yogi Syok Lihat Pacarnya Tewas Mengenaskan | Kecelakaan Maut di Sukawati

Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di Jalan Kertanegara, Gang Widura, Nomor 24, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali digegerkan adanya penemuan mayat perempuan, Senin (28/12/2020).

TRIBUN-BALI.COM - Inilah berita Bali populer di Tribun Bali, Selasa (29/12/2020).

Tiga berita Bali populer ini mungkin belum sempat Anda simak sehingga terlewatkan.

Mulai dari Gede Yogi Syok dan histeris saat melihat pacarnya tewas mengenaskan; dua orang tewas dan dua orang lainnya dirawat di RS akibat kecelakaan maut di Sukawati; hingga Kementerian PPN/Bappenas mengumumkan kondisi negara selama masa pandemi Covid-19 di Ubud, Gianyar, Senin (28/12/2020).

Berikut ringkasannya:

1. Ada Bercak Darah di Lantai Rumah, Gede Yogi Syok Lihat Pacarnya Tewas Mengenaskan

Warga di Jalan Kertanegara, Gang Widura, Nomor 24, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali digegerkan adanya penemuan mayat perempuan, Senin (28/12/2020). (Tribun Bali/Firizqi Irwan)

Berbalut rasa cemas, Gede Hara Yogi Swara (28) mendatangi rumah pacarnya, Ni Putu Widiastuti (24), di Jalan Kerta Negara, Gang Widura, Nomor 24, Dusun Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Denpasar, sekitar pukul 08.30 Wita.

Saat tiba, Yogi melihat pintu pagar dan pintu rumah sudah terbuka.

Rasa cemasnya makin membuncah, dan perasaannya mulai tak enak.

Yogi bergegas mencari tahu keberadaan pacarnya, yang tinggal seorang diri di rumahnya yang besar itu. Ia makin curiga setelah melihat bercak darah di lantai rumah.

Dan saat memasuki kamar Putu Widiastuti di lantai dua, betapa kagetnya Yogi melihat sang pacar sudah tergeletak tak bernyawa di atas tempat tidurnya.

Dalam kondisi syok dan panik, Yogi berteriak-teriak meminta tolong warga sekitar.

Beberapa warga lalu berdatangan melihat keadaan sekitar rumah, namun tidak ada yang berani masuk ke dalam rumah.

“Saya temukan di lantai dua, di kamar tidurnya sudah tidak bernyawa. Lalu saya berteriak minta tolong kepada warga,” tutur Yogi setelah penemuan jenazah pacarnya, kemarin pagi.

Baca juga: Pegawai Bank di Kuta Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumahnya, Keluarga Ungkap Sosok Korban Ini

Putu Widiastuti ditemukan dalam posisi terlentang di atas kasur dengan kepala menghadap ke selatan, menggunakan BH, dan celana pendek berwarna coklat.

Yogi yang tinggal di Jalan Pulau Buru, Denpasar, mengaku sempat mendapat telepon dari pacarnya sehari sebelum kejadian.

Beberapa kali pacarnya menghubungi dirinya, namun ia tidak sempat mengangkat telepon.

"Dia sempat menghubungi saya beberapa kali, tapi saya tidak angkat. Baru tadi (kemarin, red) saya ke sini dan saya lihat ada bercak darah di lantai rumahnya," ujarnya.

Kepala Wilayah Dusun Poh Gading, Made Darmayasa (43), mengaku mendapat informasi dari warga soal peristiwa tersebut.

“Dari kantor saya langsung ke sini. Pas diperiksa sudah banyak bercak darah," ujarnya saat ditemui di TKP di depan rumah korban.

Namun Darmayasa dan sejumlah warga tak berani masuk ke rumah korban.

"Kami belum berani masuk, sebelum dari Bhabin masuk terlebih dahulu ke dalam rumah," tambahnya.

Ia mengaku mendapat laporan penemuan mayat ini sekitar pukul 08.30 Wita.

"Tahunya sekitar setengah 9 atau jam 9 pagi. Pas saya lihat memang pintu dan pagar terbuka. Saya dapat info, kalau ada sepeda motor Honda Scoopy warna merah milik korban juga hilang di rumah korban," terangnya.

Diketahui Putu Widiastuti merupakan pegawai swasta di salah satu bank ternama di Kuta. Wanita muda yang bertugas sebagai teller bank ini berasal dari Sukawati, Gianyar.

Berdasarkan pantauan Tribun Bali di lokasi kejadian, sejumlah petugas kepolisian dari Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Barat, dan Inafis Polresta Denpasar langsung datang ke TKP begitu mendapat laporan penemuan mayat.

Petugas kepolisian lalu melakukan pemeriksaan di dalam rumah bertingkat dua berwarna putih itu.

Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas BPBD Kota Denpasar mengevakuasi jenazah Putu Widiastuti dengan mobil ambulans menuju RSUP Sanglah, Denpasar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka tusuk di sekujur tubuh korban.

"Tusukan kecil, tapi bukan pisau, mirip belati," ujar seorang petugas kepolisian di TKP.

Selain itu, kondisi di dalam kamar korban yang berada di lantai dua dalam kondisi berantakan. Sedang barang yang diketahui hilang yakni satu unit sepeda motor.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, saat ditemui di lokasi kemarin siang menyatakn masih mendalami kasus ini.

"Penyebab kematian kita masih lakukan pendalaman melalui autopsi," katanya.

Diduga kuat, Putu Widiastuti meninggal dunia setelah menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas).

Apalagi ditemukan banyak bercak darah dan motor yang hilang.

"Saat ditemukan memang terlihat ada bekas luka tusuk di sekujur tubuhnya. Beberapa tempat dan di kamar terdapat bercak darah," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, Senin (28/12/2020) malam.

Selengkapnya baca di sini.

2. Kecelakaan Maut di Sukawati

Kondisi kendaraan laka lantas di Batubulan, Sukawati, Gianyar, Minggu (27/12/2020) dini hari. Dua orang dinyatakan tewas. (Istimewa)

Kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua orang pengendara sepeda motor terjadi di depan bale banjar Banjar Kalah, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali Minggu (27/12/2020) dini hari.

Selain korban meninggal, peristiwa tragis yang melibatkan dua sepeda motor ini juga menyebabkan dua orang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

Informasi dihimpun Tribun Bali, Senin (28/12/2020), sebelum kecelakaan nahas tersebut terjadi, seorang pengendara I Nyoman Agus Angga Nugraha (20) asal Candibaru, Gianyar datang dari arah selatan menuju utara dengan mengendarai  Yamaha Nmax DK 5795 KAI.

Dari arah berlawanan, datang sepeda motor vario DK 3390 ABQyang dikendarai I Komang Wirajaya (29) asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem.

Saat itu Wirajaya membonceng Ni Luh Yuliani (32) dan I Gede Adi Atmikajaya yang masih berumur delapan tahun.

Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sepeda motor Nmax yang dikendarai Nugraha oleng ke kanan lalu menabrak kendaraan yang dikendarai Wirajaya.

Tabrakan tersebut mengakibatkan kedua pengendara dan yang dibonceng terjatuh dan mengalami luka – luka serta kedua kendaraan mengalami rusak parah.

Sementara Nugraha langsung tewas di lokasi dengan berbagai luka serius di sekujur tubuhnya.

Korban jiwa juga terjadi di pihak pengendara Vario, bocah delapan tahun yang dibonceng Wirajaya meninggal karena luka serius di kepala.

Sementara I Komang Wiraja dan Yuliani saat ini tengah dirawat intensif di RSU Ganesha. 

Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisnadewi Wieryawan, mengatakan, kecelakaan tersebut melibatkan empat orang.

Dua orang meninggal dunia dan dua orang menjalani perawatan intensif.

Terkait penyebab kecelakaan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun dia menegaskan, saat kejadian berlangsung, semua pengendara mengenakan helm SNI. 

“Sementara masih proses penyelidikan, tapi yang pasti semuanya menggunakan helm SNI. Hanya saja saat kejadian di TKP memang cuacanya gerimis,” ujarnya.

Selengkapnya baca di sini.

3. Selama Pandemi Covid-19, Indonesia Kehilangan Daya Beli Rp 374,4 T

Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (tengah), Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) dan Gubernur Riau Syamsuar memberikan keterangan pers usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang rencana pembangunan rendah karbon di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (14/1/2020) (Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana)

Kementerian PPN/Bappenas mengumumkan kondisi negara selama masa pandemi Covid-19 di Ubud, Gianyar, Senin (28/12/2020).

Berdasarkan data Bappenas, pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tujuh bulan ini, menyebabkan negara kehilangan daya beli masyarakat akibat loss of income sebesar Rp 374,4 triliuan.

Kondisi ini diakibatkan peurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata dengan utilitas 50 persen.

Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan komponen penurunan daya beli ini tak terlepas dari pengangguran karena Covid-19 yang dialami 2,56 juta warga Indonesia, kemudian penduduk yang masih bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja, yang dialami oleh 24,03 juta penduduk.

“Dampak pandemi telah terjadi penurunan utilitas dan kehilangan jam kerja. Perhitungan Bappenas, kita kehilangan daya beli masyarakat akibat loss of income sebesar Rp 374,4 triliun,” ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Ditugaskan Persiapkan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, Bagaimana Pariwisata Bali?

Kata dia, pada 2021 nanti, PR besar Indonesia tidak saja pemulihan ekonomi nasional, namun juga transformasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang.

Adapun yang akan dilakukan negara dalam hal ini, adalah dengan enam strategi.

Mulai dari, membentuk sumber daya manusia berdaya saing, produtivitas sektor ekonomi di bidang industrialisasi, UMKM dan modernisasi pertanian.

Strategi lain adalah menciptaan ekonomi hijau, meliputi ekonomi rendah karbon, blue economy, dan transisi energi.

Terkait ekonomi hijau ini, Suharso mengatakan tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi dan mata pencaharian dalan jangka pendek, namun juga melindungi kesejahteraan untuk jangka yang lebih panjang.

Dia mencontohkan perbandingan pekerjaan antara sektor batu bara energi terbarukan.

Dalam sektor batu bara, untuk satu batu bara dibutuhkan satu pekerjaan per megawatt sementara energi surya dibutuhkan 10 pekerjaan per megawat.

“Dari hasil energi baru terbarukan dan restorasi lahan gambut (skenario LCDI Transformasi Ekonomi) dapat menciptakan 103 ribu pekerjaan setiap tahun,” ujarnya.

Reformasi juga akan dilakukan dalam bidang pariwisata.

Dalam hal ini, kata dia, pariwisata kedepannya akan menerapkan konsep quality tourism. Pihaknya akan menggunakan Ubud sebagai percontohan.

Namun Suharso belum mengurai secara spesifik quality tourism yang dimaksudkan.

Hanya saja dia menegaskan, esensi dari pariwisata seperti ini adalah merawat budaya melalui pariwisata.

“Pariwisata ke depan itu akan quality tourism. Di Bali sudah sangat siap dengan konsep ini, quality tourism dengan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan di sini. Persoalan dari pariwisata jenis ini terletak dari UMKM-nya, karena UMKM harusnya bisa men-support quality tourism,” ujarnya. (*)

Berita Terkini