TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Vial Vaksin Covid-19 sebanyak 31 ribu sudah sampai dan diterima Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Terkait vaksin sendiri akan diprioritaskan untuk digunakan Kepala daerah, tenaga medis masyarakat dan juga Forkompimda.
Sebanyak lima ribu dari 31 ribu diharapkan akan terdistribusi ke Jembrana.
Atas hal ini, Pemkab Jembrana melalui Dinkes Jembrana sudah mengantisipasi dini terkait dengan efek samping vaksin.
Baca juga: Siapkan Sarana Vaksin, UPT IFK Badung Akan Ambil APD untuk Vaksinasi Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwatha menyatakan, Vaksin Sinovac ini akan diambil alih tugasnya oleh tenaga profesional.
Vaksin sendiri, diakuinya, pasti akan ada efek samping dan pihaknya pun membentuk tim untuk hal tersebut.
Efek samping itu ialah reaksi syok anafilaktik, yaitu reaksi penurunan tensi darah seperti ada sesak atau gatal. Dan harus ditangani dengan cepat.
Biasanya reaksi itu terjadi setengah jam dan sudah ada teknis pelatihan untuk hal itu.
“Kami sudah siapkan tim untuk penanganan itu. Jadi sudah ada tim yang akan menangani efek samping syok anfilaktik,” ucapnya Selasa (5/1/2021).
Bahkan, dalam hal ini pihaknya, Menurut Oka Parwatha, akan memberlakukan screening reaksi terhadap alergi sebelum vaksin disuntikkan.
Sehingga dapat menekan efek samping atau tidak berakibat buruk pada penerima vaksin.
Sebab, vaksin ini ditujukan untuk penanganan akan banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia yang meninggal.
Dimana dari keseluruhan pasien terkonfirmasi dunia, ada sebanyak tiga persen meninggal.
“Nah fungsi vaksin ini sendiri ialah menghilangkan tiga persen pasien yang meninggal itu,” tegasnya.
Oka menambahkan, bahwa ada sekitar 1.960 tenaga medis di Jembrana, dan itu masih bisa berkembang termasuk tenaga CS, sopir dan satpam.
Baca juga: Tidak Semua Petugas Medis di Klungkung Dapat Prioritas Vaksinasi, Berikut Syaratnya