Human Interest Story

Kisah Penjual Tahu Keliling Berjuang di Tengah Pandemi, Tambah Berat dengan Kenaikan Harga Kedelai

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang tahu keliling bernama Wasinah Santoso sedang menyiapkan dagangannya di industri Perajin Tahu Non Formalin Tasbim. Ia Berjualan Keliling di Tengah Pandemi, Tambah Berat dengan Kenaikan Harga Kedelai

Tak jarang, para pelanggannya tak lagi membeli tahu yang dijajakannya itu akibat peralatan dagang yang dipakainya itu terlihat sederhana dan tak menjamin kehigienisan dagangannya tersebut.

Tak patah arang dengan semangat dirinya meyakini para pelanggannya untuk tetap membeli tahu yang dijualnya itu.

"Sejak tahun 2020 pas pandemi covid. Saya jual itu kalau Rp 10.000 12 biji sampai sekarang Rp 35.000 untungnya seratus biji.

Yang saya rasakan pembelinya berkurang sejak pandemi corona, ada yang nilai gitu enggak higienis takut beli," ungkapnya.

Kendala baru kembali dirasakannya saat meroketnya harga kedelai yang menjadi bahan baku pembuatan tahu. Banyak dari pelanggannya yang menilai bila harga yang dijajahkannya itu kembali meningkat.

"Banyak yang komplain kok udah mahal. Terus saya bilang ya sekarang kedelainya naik ditambah kecil-kecil. Saya bilang saya cuma bawa jadi di sana naik saya ikut naik," jelasnya.

Ia pun berharap agar situasi kembali stabil seperti sedia kala sebelum pandemi covid-19 dan meroketnya harga bahan baku kedelai.

"Semoga saja cepat berlalu, saya jadi bisa berdagang kaya dulu ramai yang membeli," pungkasnya.

Pengusaha tahu PHK karyawan

Harga kedelai yang masih meningkat tajam di pasaran membuat sejumlah perajin tahu mengambil kebijakan pengurangan pekerjanya.

Baca juga: Bahan Baku Mahal, Produsen Tahu Tempe di Klungkung Sampai Rumahkan Pegawai

Seperti yang terjadi di industri Pengrajin Tahu Non Formalin Tasbim yang terletak di kawasan Jalan Tabanas 4 RT 011/017, Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

"Ya berimbas semua. Saya berhentikan pekerja saya, kurang lebih enam orang," kata Sofyan Tasbim kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi pembuatan tahu miliknya itu, Kedaung, Kota Tangsel, Kamis (7/1/2021).

Tasbim mengatakan langkah memberhentikan karyawannya itu diakibatkan produksi yang menurun di tengah meroketnya harga bahan pokok kedelai.

Ia pun mengaku berat hati untuk mengambil keputusan memberhentikan sejumlah pekerjanya itu.

Namun, harga kedelai yang terus melonjak memaksanya untuk mengambil keputusan itu unguk dapat mempertahankan operasional dari industri tahu miliknya itu.

Halaman
1234

Berita Terkini