Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo mengatakan para produsen sepakat kenaikan harga jual maksimal 30 persen dari sebelumnya.
"Kalau stok kedelai di pasaran memang dari awal tidak langka, stoknya ada. Tapi harganya naik, naik dalam waktu singkat," ujarnya.
Akan tetapi, stok kedelai di pasaran sekarang masih impor dari Amerika Serikat.
Sementara China sedang meningkatkan impor dari Amerika Serikat hingga awal Maret 2021 sehingga menjadi persoalan utama harga kedelai di Indonesia.
Amerika Serikat merupakan satu dari empat negara penghasil kedelai terbesar di dunia.
Ditambah produksi kedelainya paling cocok untuk dijadikan bahan baku tempe di Indonesia
"Kalau nggak dikunci harganya (stabil), sekian hari, minggu depan naik lagi, kita goncang juga. Karena prediksinya harga terus naik sampai akhir Februari (2021),” ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Wasinah, Pedagang Tahu Keliling Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19 dan Kenaikan Harga Kedelai,