Serba Serbi

Dentuman dan Kisah Watugunung Runtuh Hingga Saraswati

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi umat Hindu sembahyang. Dentuman dan kisah Watugunung runtuh hingga Saraswati.

Memohon pengampunan, serta memohon kepradnyanan/ilmu pengetahuan, dan hari itu disebut dengan “Pangeredana”. 

Keesokannya, Saniscara Umanis (sabtu), Dewa Brahma menurunkan ilmu pengetahuan untuk semua umat manusia di dunia. Hari itu disebut dengan “Saraswati”.

"Dewa Wisnu saat itu berkata bahwa dalam setiap enam bulan Watugunung akan mengalami keruntuhan.

Baca juga: Kelahiran Redite Kliwon Watugunung, Bijaksana Tapi Terkesan Sombong

Baca juga: Lahir Kamis Wage Watugunung, Bagaimana Peruntungannya?

Baca juga: Lahir Rabu Pon Watugunung, Teliti dan Penyelidik, Apakah Hidupnya Mujur?

Apabila jatuhnya di bumi (darat), maka akan turun hujan, apabila jatuhnya di laut, maka di bumi tak turun hujan," sebutnya.

Demikian kutukan Dewa Wisnu kepada Watugunung, bersamaan dengan itu pula, semua raja yang telah dikalahkan oleh Watugunung dihidupkan kembali.

Nama Dewi Sinta dan Dewi Landep, nama-nama raja taklukan, dan nama Watugunung sendiri dijadikan nama-nama wuku, sehingga dikenal wuku dari Sinta sampai Watugunung.

(*)

Berita Terkini