Almarhum mulanya dilarikan ke RSUD Buleleng pada Sabtu 6 Februari 2021 lalu, dengan keluhan demam, sesak nafas dan batuk.
Selain itu, almarhum juga memiliki riwayat penyakit penyerta berupa diabetes melitus tipe 2, dan obesitas. Almarhum kemudian meninggal dunia pada Selasa 9 Februari 2021.
Dengan adanya kasus ini, Suyasa menyebut, tim surveilance sudah melakukan tracing kepada keluarga maupun 20 rekan kerjanya yang ada di Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Buleleng.
Hasilnya sementara kata Suyasa, ada satu keluarga almarhum yang dinyatakan positif covid. Dia merupakan suami almarhum.
Sementara hasil pemeriksaan lainnya, kata Suyasa belum diterima.
Sementara untuk bidang tempat almarhum bekerja sudah ditutup sementara waktu, sampai hasil swab test diterima.
Pada Selasa 9 Februari 2021, terdapat pula penambahan 10 pasien covid yang telah dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, sisa pasien yang masih dirawat berjumlah 134 orang.
Terpisah, Kalapas Kelas IIB Singaraja, Mutzaini mengatakan, warga binaan yang terkonfirmasi itu terpencar dibeberapa sel tahanan.
Mereka seluruhnya kini telah menjalani isolasi di RSUD Buleleng dengan pengawasan ketat petugas lapas.
"Kami tidak tahu bagaimana penularan bisa terjadi, karena sejak ada wabah, kunjungan kami tutup. Awalnya kasus muncul dari dua warga binaan.
Mereka hanya demam, kemudian di-rapid test anti body dan hasilnya reaktif. Dibawa lah ke RSUD Buleleng untuk diswab test, hasilnya ternyata positif covid," terang Mutzaini.
Dengan adanya kasus ini, Mutzaini mengaku akan lebih memperketat protokol kesehatan, dengan mewajibkan warga binaan menggunakan masker, dan mencuci tangan setiap saat.
Selain itu, pihaknya juga telah meminta kepada Satgas agar dilakukan rapid test antigen kepada seluruh warga binaan dan petugas Lapas.
"Kami masih menunggu jadwal dari Dinkes kapan sekiranya rapid test bisa dilakukan," tutupnya. (*)