Pada malam harinya, umat diharapkan melakukan yoga semadi (sedeng ing ratri ayoga samadhi).
Sehingga sangat baik saat Purnama melakukan persembahyangan, serta menghaturkan bebantenan minimal canang sari.
Menurut lontar Sundarigama, bahwa pada saat hari baik tiba dipercaya sebagai hari suci bagi para dewa ataupun roh leluhur turun ke dunia.
Guna menyucikan diri, serta melakukan yoga semadi dan memberi anugerah kepada segenap mahluk hidup yang ada di muka bumi. Agar senantiasa selamat dan sejahtera.
"Karena itu, baik manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan wajib melakukan balas Budi atau mengucapkan terima kasih atas kebaikan para dewa dengan mempersembahkan sesajen sesuai kemampuan," jelas guru besar Unud ini.
Hal inilah yang menyebabkan adanya upacara agama atau yang lazim dikenal sebagai Yadnya menurut umat Hindu Bali. (*)