Disdikpora Badung Akui Ada Sekolah SPK yang Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Saat Pandemi Covid-19

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: M. Firdian Sani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Badung I Made Mandi.

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Meski pembelajaran tatap muka belum dibuka lantaran pandemi covid-19, namun Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung telah mendapatkan sekolah satuan pendidikan kerja sama (SPK) yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). 

Beberapa sekolah yang melaksanakan PTM itu berada di kawasan pariwisata di Badung yakni di Kecamatan Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan.

Bahkan sekolah yang melaksanakan PTS itu didominasi peserta didiknya adalah bule.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Badung I Made Mandi saat dikonfirmasi Jumat 5 Maret 2021 tak menampik hal tersebut.

Baca juga: Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, Ikuti 4 Tips Ini Agar Puasa Lancar Sampai Berbuka

Pihaknya mengakui ada SPK yang nekat menggelar PTM di tengah imbauan belajar dari rumah alias daring.

"Iya memang ada informasi itu. Bahkan setelah ada informasi itu Skami langsung melakukan pembinaan dan tidak boleh lagi melaksanakan PTM," kata Mandi.

Mandi pun tidak merinci sekolah yang menerapkan PTM tersebut, hanya saja katanya penangungjawab sekolah SPK itu pun telah dipanggil dan diminta untuk membuat pernyataan agar tidak lagi melaksanakan PTM. 

"Sudah kami tindaklanjuti langsung. Jadi tidak boleh lagi ada PTM sebelum ada himbauan boleh PTM," kata Mandi.

Baca juga: Perangi Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan Cabang Denpasar Laksanakan Vaksinasi Covid-19

Kendati  demikian pihaknya  mengatakan, untuk mengantisipasi hal itu terulang kembali, telah berkorodinasi dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung untuk melakukan pengawasan.

"Jadi sudah kami koordinasikan dengan satpol PP, untuk melakukan pemantauan di wilayah di UPT masing-masing," bebernya.

Disinggung kenapa pihak SPK melaksanakan PTM ditengah pandemi covid-19,  Mandi pun berdalih melaknakan simulasi.

Alasan lainnya, disebutkan ada peserta didik yang tidak bisa belajar daring, ambil tugas, dan kosnling dengan guru.  

Baca juga: Terkait Internet Saat Nyepi 2021, Pemerintah: Tempat Umum Mati, PHDI: Tetap Hidup karena Pandemi

"Kita tegaskan PTM tidak boleh lagi sesuai himbauan bapak Bupati Badung,"  katanya.

Saat ditanya berapa SPK yang dipanggil yang menerapkan PTM, Mandi pun mengakui ada enam SPK yang dipanggil.

SPK tersebut akunya  berada di Kecamatan Kuta, Kuta Selatan dan kuta Utara.

"Tapi sampai saat ini, pihaknya SPK itu pun, sepakat untuk tidak melaksanakan PTM," tungkasnya. (*)

Berita Terkini