Berita Bali

KISAH Ni Luh Putu Sugianitri, Wanita Asal Tabanan Bali Jadi Ajudan Terakhir Soekarno, Kini Tiada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Luh Putu Sugianitri semasa hidup. POlwan yang juga ajudan terakhir Soekarno meninggal dunia di Denpasar, Bali, Senin 15 Maret 2021

"Tapi saya masih ingat betul kejadian itu," imbuhnya yang tidak mau menyebut nama penari ini.

Menurutnya saat itu Soekarno datang dengan memakai baju kebesarannya jas warna coklat dan peci hitam dan didampingi sejumlah pengawalnya.

Sesampainya di rumah, Soekarno langsung meminta tantenya ini untuk menari di depannya.

Mau tidak mau, tante Nitri yang kata dia punya wajah keturunan Indo Belanda ini menari.

"Saat itu dia menari depan Soekarno dengan tarian margapati, tante saat itu memakai kebaya," terangnya.  

Kedatangan Soekarno ke rumah secara mendadak ini mengejutkan keluarganya.

Keluarga kata dia juga sudah mengerti maksud kedatangan pria kelahiran Surabaya ini.

Tapi siapa sangka si penari ini menolak cinta Soekarno.

"Jadi begitu Soekarno pulang, tante saya marah-marah, katanya gak mau lagi disuruh nari-nari kalau Soekarno datang lagi ke rumah," paparnya.

Alasan penolakan itu dikatakannya karena sudah punya calon suami sendiri.

Bahkan calonnya ini sekarang masih menjadi suami tantenya ini.

"Sekarang hidup di Jakarta," ungkapnya.

Ditolaknya cinta Soekarno ini adalah yang kedua kalinya.

Tantenya saat itu juga cerita kalau Soekarno suka sama penari lain yang tinggal tidak jauh dari rumahnya di kawasan Denpasar.

Sayangnya lagi-lagi cinta Soekarno harus bertepuk sebelah tangan.

Halaman
1234

Berita Terkini