TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Sampah kiriman yang terjadi di sepanjang pantai di Badung kini mengalami penurunan.
Bahkan sampah kiriman yang ada saat ini didominasi oleh sampah rumput laut, dan juga batang-batang kayu.
Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung masih tetap melaksanakan pembersihan, guna menjaga estetika kawasan pantai yang ada di Gumi Keris.
Hanya saja petugas pembersihan pantai kini telah dibagi menjadi tiga yakni untuk membersihkan pantai di lingkungan wilayah Kuta Utara, Kuta dan Jimbaran atau Kuta Selatan.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem mengatakan pembersihan pantai tetap dilaksanakan sampai saat ini.
Baca juga: Umanis Galungan, Trash Hero Bersihkan Sampah di Pantai Saba dan Pantai Pering Gianyar
Baca juga: Liburan di Bali Raline Shah Punguti Sampah di Pantai Sanur
Baca juga: Hasil Penelitian FKP Unud: Sampah di Pantai Kuta 80% Plastik
Hanya saja akunya musim angin barat sudah mulai reda, sehingga sampah pantai mulai menurun.
“Sampah pantai sudah mulai sedikit, dilihat dari sepanjang Pantai di Wilayah Kuta Utara dan Kuta juga sudah mengalami penurunan,” ujarnya Jumat 19 Maret 2021.
Pihaknya mengatakan sebelumnya, di bulan Februari sampai awal Maret sampah pantai setiap harinya sampai 45 truk atau kisaran 90 tin sampah.
Namun kini sampah pantai yang didapat hanya mencapai 30 ton setiap harinya.
“Jauh berkurang, mungkin karena musim hujan juga sudah mulai mereda. Bahkan sampah tidak sebanyak bulan-bulan lalu,” ucapnya.
Dirinya pun mencontohkan seperti di wilayah pantai Kuta Utara, seperti Canggu, Batu belig dan Petitenget saat ini hanya terdapat sampah 1 truk saja atau beratnya 2 ton.
Berbeda dengan sebelumnya di kawasan pantai tersebut sampah bisa diangkut 4 sampai 5 truk dalam sehari.
“Termasuk juga di Pantai Kuta sampah mengalami penurunan. Namun tetap kita bersihkan karena kawasan pantai di Badung merupakan kawasan pariwisata,” bebernya.
Disinggung mengenai personil yang ditugaskan untuk membersihkan pantai saat ini, pihaknya mengaku ada pengurangan personil.
Sebelumnya pembersihan pantai akunya dilakukan oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC), namun kini dibatasi lantaran sampah mengalami penurunan.
Baca juga: Pembetot Bass SID Terjun Langsung Aksi Bersih Sampah di Pantai Kuta, Eka Rock: Aturan Harus Tegas
Baca juga: Pos Indonesia Denpasar dan Pelajar SMA Saraswati Bersih-bersih Sampah di Pantai Kuta
“Khusus di wilayah Kuta Utara kita hanya menurunkan 47 orang saja. Itu pun pantai yang dibersihkan dari Batu Belig, Canggu dan petitenget. Termasuk juga Pantai Kuta kita hanya menurunkan 12 orang personil saja.” Tungkasnya.
Seperti diketahui, dari awal tahun 2021, kawasan pantai di Badung dipenuhi sampah kiriman yang terjadi karena adanya angin Barat.
Bahkan sampah yang paling banyak yang muncul yakni sampah plastik. Lantaran terlalu banyak sampah, baru dibersihkan hitungan jam akan kembali sampah yang baru.
Tidak hanya itu, banyaknya sampah di bibir pantai di Badung juga karena curah hujan yang tinggi disertai angin kencang mengakibatkan sampah kiriman terus menepi di sepanjang garis pantai dari Selatan hingga Utara, seperti Kedonganan, Jimbaran, Kuta, hingga Petitenget. Setidaknya, terdapat 10 zona pantai yang dirundung adanya sampah kiriman. (*)