Sumber pendapatan dari dana perimbangan yang tidak memenuhi target adalah pada penerimaan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak yang terealisasi sebesar Rp 19,545 miliar lebih dari target sebesar Rp 27,176 miliar lebih atau hanya mencapai 71.92 persen.
Sedangkan realisasi pendapatan yang bersumber dari lain-lain pendapatan yang sah pada tahun anggaran 2020 adalah sebesar Rp 245,823 miliar dari target sebesar Rp 266,392 miliar lebih atau tercapai 92.28 persen.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2020 sebesar71,73 meningkat tipis dibandingkan tahun 2019 sebesar 71,71.
“Hal ini menjadi gambaran betapa pandemi Covid-19 sangat menghantam sendi-sendi perekonomian masyarakat,” tandas Bupati I Nyoman Suwirta.
Meskipun dalam kondisi sulit, menurut Suwirta pembangnan di Klungkung masih dapat berjalan. Walaupun beberapa kegiatan yang anggarannya harus direfocusing.
Pendapatan daerah berdampak terhadap realisasi belanja mencapai Rp 1,076 triliun lebih atau lebih rendah sebesar Rp 98,906 miliar lebih dari target sebesar Rp. 1.175 triliun lebih.
Realisasi belanja tidak langsung mencapai Rp 631,878 miliar lebih rendah sebesar Rp 49.821 miliar, lebih dari target yang dirancang sebesar Rp 681.700 miliar lebih atau mencapai 93,69 persen.
Sedangkan realisasi belanja langsung adalah sebesar Rp 445,098 miliar lebih atau lebih rendah sebesar Rp 49.048 miliar lebih dari target yang dirancang sebesar Rp 494.182 miliar lebih atau mencapai 90,07 persen.. (Adv/mit)
Artikel lainnya di Berita Klungkung