TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tim gabungan pencari Ni Komang Ayu Ardani bertambah, Selasa 23 Maret 2021.
Di mana di hari ke enam ini, terdapat dua institusi ikut bergabung dalam pencarian menyusuri Sungai Petanu Kabupaten Gianyar, yakni Brimob Polda Bali dan Tagana Gianyar.
Sementara Yayasan Kris juga bergabung dalam menyiapkan konsumsi untuk tim pencari Ni Komang Ayu.
Berdasarkan data Tribun Bali, dalam pencarian Komang Ayu sebelumnya, tim gabungan terdiri dari TRC BPBD Gianyar, Balawista BPBD Gianyar, SAR Denpasar, Polairud Polres Gianyar, SAR Polda Bali, UPRC Polres Gianyar, dan PMI Gianyar lengkap ambulans jenazah.
Baca juga: Kedatangan Warga Ganggu Proses Pencarian Komang Ayu di Sungai Petanu Gianyar
Baca juga: UPDATE: Telusuri Tukad Petanu hingga 2 Kilometer, Pencarian Komang Ayu Hari Kelima Masih Nihil
Baca juga: TRAGEDI di Tukad Petanu Ubud, Ni Komang Ayu Belum Ditemukan, BPBD Ungkap Fakta Ini
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta mengatakan, dalam pencarian hari keenam ini, Brimob Polda Bali dan Tagana Gianyar bergabung untuk membantu pencarian korban.
"Dari Brimob Polda Bali bergabung 10 personil termasuk komandannya. Juga ada Tagana sebanyak 15 personil, serta Yayasan Kris Bali yang datang membantu untuk mem-backup konsumsi untuk personil."
"Selain itu nanti juga akan bergabung sejumlah anggota relawan" ujarnya.
Kata dia, dalam pencarian kali ini, tim dibagi menjadi dua regu.
Baca juga: Dishub Gianyar Perbaiki Lampu di Kawasan Jembatan Laplapan Ubud
Baca juga: Cuaca di Lokasi Pencarian Komang Ayu di Gianyar Cerah Berawan, Tim Berharap Temukan Hasil
Baca juga: Jalan Rusak di Jembatan Laplapan Gianyar Telah Diperbaiki Dinas PUPR Gianyar
Regu satu melakukan pencarian sepanjang dua kilometer dari TKP di bawah jembatan Banjar Laplapan, Ubud, Gianyar.
"Radius pencarian tim satu ini dari TKP hingga di atas air Terjun Tegenungan, Sukawati," ujarnya.
"Sementara regu dua, dari air Terjun Tegenungan sampai ke Pinda, Desa Saba Blahbatuh," imbuh
Selain itu, dalam pencarian hari ini, Polsek Ubud juga telah menutup pintu masuk ke hotel yang menjadi akses warga untuk menonton pencarian korban.
Dalam hal ini, Ngakan Dibya meminta agar masyarakat mendoakan pencarian dari rumah.
Termasuk juga para normal agar membantu dari rumah saja.
Sebab keberadaan banyak warga dan paranormal menganggu proses pencarian.