TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Hingga saat ini penyebab kematian Ketut Mintaning (66), warga yang tinggal di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng masih misterius.
Aparat kepolisian sektor Kota Singaraja, bersama Tim Labfor Polda Bali pada Selasa 30 Maret 2021 masih melakukan penyelidikan berupa olah TKP.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma Aryawan mengatakan, dari olah TKP ini, ada beberapa barang bukti yang diamankan oleh Tim Labfor Polda Bali, untuk diselidiki.
Namun apa saja barang bukti yang diamankan itu, pria dengan melati satu dipundaknya itu enggan menyebutkan.
Baca juga: UPDATE: Jenazah Ketut Mintaning Rencananya Diautopsi Besok di RSUD Buleleng
“Olah TKP ini dilakukan untuk mencari pembuktian secara ilmiah.
Ada beberapa barang bukti yang dikumpulkan TKP yang diamankan oleh tim Labfor Polda Bali untuk dilakukan pemeriksaan secara ilmiah,” ucapnya.
Usai melaksanakan olah TKP bersama Tim Labfor Polda Bali, Kompol Aryawan menyebut pihaknya juga akan melakukan penyelidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi.
Sementara disinggung terkait hasil autopsi, Kompol Aryawan juga mengaku belum menerimanya dari RSUD Buleleng.
Hal ini lantas membuat pihaknya belum dapat memastikan apakah korban meninggal dunia akibat dibunuh, atau karena faktor lain.
“Autopsi masih berlangsung, sehingga hasilnya belum kami terima.
Dengan demikian penyebab kematian korban juga hingga saat ini belum kami ketahui, apakah murni karena pembunuhan atau karena sebab-sebab lain.
Hanya itu yang bisa saya sampaikan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita bernama Ketut Mintaning ditemukan tewas di rumahnya, yang terletak di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng, Senin (29/3/2021) siang.
Diduga, wanita yang kesehariannya berjualan sembako di rumahnya itu menjadi korban pembunuhan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ketut Mintaning Ditemukan Tewas di Depan Kamar, Mulutnya Disumpal Kain
Pasalnya, jenazah korban ditemukan dalam kondisi tangan terikat ke belakang, serta bagian mulutnya tersumpal kain.
Di bagian leher korban juga ditemukan bekas jeratan.
Jenazah korban pertama kali ditemukan tetangganya Luh Janten serta keponakan korban bernama Kadek Ayu Yudiani (30).
Kala itu Yudiani mengaku ditelepon oleh tetangga korban bernama Luh Janten, yang mengabarkan jika sang bibi tidak kelihatan sejak Minggu kemarin.
Warungnya juga tutup. Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Luh Janten pun meminta Yudiani untuk mengecek korban di rumahnya.
Usai menerima telepon itu, Yudiani pun mencoba mendatangi rumah korban.
Ia mencoba memanggil korban dari luar, namun tak kunjung ada respon.
Hingga akhirnya Yudiani ditemani Luh Janten mencoba memanjat pagar , lalu masuk ke dalam rumah.
Betapa terkejutnya Yudiani saat melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak di depan kamarnya, dengan kondisi tangan terikat kain selendang, serta mulut tersumpal kain.
Sehari-hari, korban tinggal sendirian di rumah tersebut, sambil berjualan sembako.
“Korban tidak menikah, dia hanya tinggal sendiri di rumah itu,” ucap Yudiani. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng