TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Enam orang warga Jembrana yang menjadi pasien Covid-19 kembali dipulangkan, Kamis 1 April 2021.
Mereka dipulangkan setelah menjalani perawatan selama kurang lebih 10 hari di ruang isolasi RSU Negara.
Plt Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati mengatakan, untuk pasien terkonfirmasi di RSU Negara sebanyak enam orang pasien berhasil sembuh dan dipulangkan.
Mereka sembuh dari perawatan di ruang isolasi.
Sebelumnya ada sekitar 14 pasien yang dirawat.
Dengan kepulangan enam pasien ini, maka total pasien hari ini yang masih dirawat sebanyak delapan orang pasien.
“Hari ini dapat kami sampaikan kesembuhan dua orang pasien yang sudah menjalani perawatan kurang lebih 10 hari,” ucapnya Kamis 1 April 2021.
Baca juga: Total Jadi 72, Satu Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Jembrana Meninggal
Baca juga: Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Suyasa Inginkan Pemkab Badung Genjot Pertanian
Dijelaskan bahwa pasien yang masih dirawat di RSU Negara ialah pasien dengan status terkonfirmasi ada dua orang pasien, kemudian satu orang dirawat di ruang itu dan lima orang pasien suspect.
Dengan demikian, pihaknya berharap bahwa kesembuhan akan signifikan terjadi.
Perawatan juga telah dilakukan dengan optimal terhadap pasien.
“Selama beberapa pekan belakangan untuk penambahan pasien terpapar sangat jauh menurun. Dan sampai kami mengurangi ruang isolasi yang semula ada tiga kami tutup satu. Jadi sisa dua di lantai satu dan dua,” bebernya.
20.622 Warga Buleleng Telah Divaksin
Hingga saat ini, vaksinasi Covid-19 telah dilakukan kepada 20.622 warga Buleleng.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun berharap agar jatah vaksin dapat diberikan dengan jumlah yang besar oleh Pemprov Bali, sehingga target vaksinasi untuk 117 ribu penduduk di Buleleng, Bali, dapat terselesaikan hingga Juni mendatang.
Sekda yang juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa ditemui Rabu 31 Maret 2021 mengatakan, kendati sejak minggu lalu Buleleng masuk dalam zona merah, jumlah vaksin yang diberikan oleh Pemprov Bali tetap sama, alias tidak menjadi skala prioritas.
“Jadi sifatnya kami hanya menunggu dan melaporkan. Kalau vaksinnya sudah mau habis, dilaporkan, setelah out baru diberikan oleh Pemprov sesuai jatah yang ditetapkan oleh mereka,” ucapnya.
Saat ini, kata Suyasa, vaksinasi lebih difokuskan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PM), lansia, pelayanan publik, serta pelaku pariwisata yang ada di empat wilayah Daerah Tujuan Wisata (DTW), yakni Desa Pemuteran, Lovina, Munduk dan Kecamatan Tejakula.
Ia pun berharap kiriman vaksin dari Pemprov lebih masif lagi, sehingga target untuk memvaksin 117 ribu penduduk di Buleleng dapat tercapai hingga Juni mendatang.
“Dalam sehari itu vaksinasi bisa dilakukan kepada 700 pelaku pariwisata termasuk PMI. Jadi vaksinasi saat ini memang lebih masif dan gencar dilakukan untuk itu. Mudah-mudahan lebih masif lagi kedatangan vaksinnya. Sebab animo masyarakat sejatinya cukup tinggi. Mereka banyak yang minta untuk divaksin. Tidak seperti dulu, ada yang ragu-ragu,” terangnya.
Di sisi lain, terkait perkembangan Covid-19 di Buleleng, pada Rabu 31 Maret 2021, terdapat penambahan 24 kasus baru terkonfirmasi.
Dengan rincian empat orang asal Kecamatan Kubutambahan, delapan orang asal Kecamatan Seririt, dua orang asal Kecamatan Busungbiu, tiga orang asal Kecamatan Buleleng, tiga orang asal Kecamatan Sawan, satu orang asal Kecamatan Gerokgak, satu orang asal Kecamatan Sukasada, satu orang asal Kecamatan Tejakula, dan satu orang lainnya asal Kecamatan Banjar.
Selain adanya penambahan kasus terkonfirmasi, terdapat pula penambahan 26 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, sisa pasien Covid-19 yang menjalani perawatan kini berjumlah 178 orang.
Pemulihan Ekonomi Bali, 422 Pegawai Perbankan Ikuti Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Klungkung Bali
Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi Bali, Bank Indonesia bersama perbankan bekerjasama dengan seluruh Pemda di Bali untuk bersama sama bekerjasama dalam pemulihan ekonomi Bali.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho,
adapun salah satu pilar utama untuk mendorong pemulihan ekonomi adalah pada sektor kesehatan.
Ia menyampaikan bahwa Bank Indonesia serta Perbankan Bali sangat mendukung program vaksinasi covid 19 untuk menciptakan herd immunity.
"Harapannya apabila kesehatan pulih maka ekonomi akan bangkit
Program Vaksinasi untuk pegawai perbankan yang termasuk dalam kategori pelayan publik telah dilakukan di beberapa daerah, yaitu Denpasar, Singaraja, Jembrana dan pada hari ini di Klungkung," ujar Trisno Nugroho pada Rabu 31 Maret 2021.
Kegiatan vaksinasi di Klungkung tersebut melibatkan pegawai dari Bank Umum dan juga BPR dengan total sebanyak 422 pegawai.
Mengingat keterbatasan tenaga kesehatan, pelaksanaannya pun dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pada tanggal 31 Maret 2021, tanggal 1 April 2021 dan 5 April 2021.
Trisno Nugroho juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia sangat mengapresiasi Pemerintah Daerah Klungkung khususnya Dinas Kesehatan Klungkung serta seluruh Pemda dan Dinkes lainnya yang telah mendukung terselenggaranya program vaksinasi Covid-19 untuk pegawai perbankan ini.
Disisi lain, untuk mendorong peningkatan geliat aktivitas ekonomi di masyarakat, Bank Indonesia terus mendorong Digitalisasi Pembayaran di semua sektor.
Menurutnya, digitalisasi menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki oleh semua usaha untuk memperluas pasar dan juga memudahkan transaksi pembayaran.
Selain itu, digitalisasi juga sejalan dengan protokol kesehatan yaitu untuk selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
"Salah satu kegiatan pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat adalah kegiatan pembayaran yang berhubungan dengan kewajiban kepada pemerintah daerah, seperti pembayaran pajak dan retribusi. Untuk itu pada Rabu 31 Maret 2021 ini, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah Klungkung mengadakan Rapat Koordinasi dalam rangka mendindaklanjuti diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Klungkung No.183/23/HK/2021 tanggal 16 Maret 2021 perihal Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD, red) Kabupaten Klungkung," jelasnya.
Menurutnya, TP2DD ini sendiri menjadi forum koordinasi antara pemerintah daerah, BI dan BPD yang bertujuan untuk memudahkan koordinasi dan sinergi dalam percepatan digitalisasi daerah.
"TP2DD diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sekaligus mendorong penguatan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, sehingga mampu meningkatkan potensi penerimaan pemerintah daerah (PAD, red) melalui pemanfaatan teknologi yang selanjutnya akan menciptakan spending pemerintah daerah yang lebih besar untuk menggerakkan kembali roda perekonomian daerah yang sempat lesu karena pandemi," ujar Trisno Nugroho.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, seluruh transaksi belanja dan penerimaan pajak daerah di Kabupaten Klungkung sudah dapat dilakukan melalui pembayaran non-tunai.
Namun, belum seluruh transaksi penerimaan retribusi daerah dapat dilakukan melalui pembayaran non-tunai.
"Sampai dengan saat ini, tujuh Pemda di Bali telah membentuk TP2DD, yaitu Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Klungkung. Kedepannya, upaya pemulihan mencakup aspek kesehatan melalui vaksinasi dan aspek ekonomi melalui pembentukan TP2DD ini akan dilakukan secara menyeluruh ke seluruh Kota/Kabupaten se-Bali, sehingga mampu semakin mempercepat Bali Bangkit," tambahnya. (*).
Berita lainnya di Terkini covid