Berita Badung

Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Suyasa Inginkan Pemkab Badung Genjot Pertanian

Selain mengejar PAD dari pajak hotel dan restoran, pemerintah kabupaten Badung kini diminta untuk menggenjot sektor pertanian

Tribun Bali/I Komang Agus Aryantha
Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa - Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Suyasa Inginkan Pemkab Badung Genjot Pertanian 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Selain mengejar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel dan restoran, pemerintah kabupaten Badung kini diminta untuk menggenjot sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian di Gumi Keris.

Pasalnya di tengah pandemi Covid-19 Badung tidak bisa terus bertumpu pada pariwisata, sehingga harus ada inovasi yang dikeluarkan.

Bahkan pimpinan dewan Badung berharap pemerintah setempat bisa membangkitkan sektor pertanian di Badung, Bali, sehingga perekonomian kembali pulih.

Jika nanti pariwisata bangkit, sektor pertanian juga tetap diberi ruang agar hasil pertanian ada pemasarannya.

Baca juga: Pemkab Badung Komitmen Kawal Jaminan Kesehatan KBS untuk Kepentingan Masyarakat

Baca juga: Ratusan Pejabat Eselon IV di Pemkab Badung Siap-siap Dialihkan ke Jabatan Fungsional

Baca juga: 75 Kendaraan Dinas Pemkab Badung Belum Dilelang, Nurjana: Masih Penilaian Harga

Hal itu pun dikatakan Wakil Ketua I DPRD Badung, Wayan Suyasa, saat dikonfirmasi Rabu 31 Maret 2021.

"Kalau berbicara tentang pariwisata saat ini memang sangat susah. Sehingga perlu inovasi baru, seperti halnya pertanian," kata Suyasa.

Dikatakan selain pariwisata, Suyasa melihat masih ada potensi dapat dikembangkan di Gumi Keris seperti pertanian tersebut.

Pengembangan pertanian dalam bentuk luas, baik pertanian lahan basah maupun peternakan merupakan suatu pilihan.

"Memang saat ini untuk menjalankan suatu inovasi akan sangat sulit, kecuali pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak ketiga. Sangat perlu sekali lakukan pendampingan dengan baik, sehingga terciptanya SDM yang unggul," bebernya.

Jika bekerja sama dengan pihak ketiga, pemerintah harus mampu memberikan garansi dengan menyediakan SDM dan wilayah yang akan dikembangkan.

Sehingga nantinya akan ada provit untuk masyarakat dan pemerintah.

"Kalau melihat peta wilayah Badung hanya dua saja yang dapat dilakukan yakni pariwisata di daerah selatan sedangkan di utara untuk pertanian. Kalau industri lainnya saya rasa kurang cocok karena peta wilayah tidak memungkinkan,” imbuh Politisi Asal Desa Penarungan, Mengwi itu.

Sementara itu, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, mengaku terus berupaya mencari formulasi yang tepat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat desa, sebagai sektor yang paling terdampak selama pandemi Covid-19.

"Upaya pemulihan ekonomi desa juga sudah dimulai oleh Pemkab Badung dari beberapa bulan lalu. Salah satunya dengan mendorong sektor pertanian dalam arti luas, meliputi pertanian pangan, kelautan, perkebunan, horti, dan sebagainya. Kita mencoba membina dan menggairahkan kembali sektor-sektor pertanian di kabupaten Badung, setidaknya untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, katanya, Pemkab Badung juga sudah mulai memberikan pelatihan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM).

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved