Berita Gianyar

Siapkan Prokes hingga Areal Parkir, Pura Puseh dan Desa Batuan Bersiap Sambut Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pura Puseh dan Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali menyajikan arsitektur bali kuno.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pura Puseh dan Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali selama ini dikenal sebagai salah satu tempat wisata, yang menyajikan arsitektur kuno sekitar tahun saka 944 (1020 Masehi), jaman pemerintahan Raja Paduka Aji Sri Dharmawangsa Wardhana dari Dinasti Warmadewa.

Di mana pada tahun 2022 nanti,  arsitektur tersebut genap berusia 1.000 tahun.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Jumat 23 April 2021, sebelum pandemi covid-19, jumlah kunjungan wisatawan ke pura ini mencapai 1000an orang per hari.

Namun sejak pandemi covid-19, pura tersebut pun ditutup untuk wisatawan.

Baca juga: Sempat Diwacanakan Jadi Taman, Areal Sungai di Bonbiu Blahbatuh Gianyar Masih Jadi TPS Liar

Baca juga: Didesain Bupati, Pameran Bonsai di Alun-Alun Gianyar Gunakan Hampir Seluruh Area

Penutupan tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai covid-19.

Namun, seiring mulai dibukanya aktivitas kepariwisataan oleh pemerintah, Pura Puseh dan Desa Batuan inipun kembali dibuka.

Di mana dalam pembukaannya kembali, pihak pengelola dalam hal ini Desa Adat Batuan, akan melakukan penambahan objek.

Yakni pertunjukan seni budaya, dengan tujuan, wisatawan yang nantinya berkunjung, tidak hanya disajikan ukiran-ukiran kuno, tapi juga bisa menikmati beragam seni.

Mulai dari tarian, gamelan hingga lukisan. 

Baca juga: UPDATE Kasus Dugaan OTT, Bupati Gianyar Berhentikan Sementara Perbekel Melinggih dan Keliannya

Baca juga: Warga Saba Gianyar Berbondong-bondong Urus BLT UMKM atau BPUM Rp 1,2 Juta, Begini Syarat dan Alurnya

Bendesa Batuan, I Nyoman Megawan membenarkan hal tersebut.

Kata dia, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan.

Terutama kesiapan protokol kesehatan, petugas jaga, dan pecalang, serta memperluas areal parkir demi kenyamanan pengunjung dan akses lalu lintas. 

"Dulu sehari bisa sekitar 1.000 wisatawan yang datang. Saat ini baru satu dua orang, pantauan kami ada beberapa orang asing," ujarnya.

Terkait atraksi budaya, pihaknya mengagendakan diadakan pagi atau siang hari.

Pada momen tertentu digelar  malam hari.

Baca juga: Ratusan Duta PKB Gianyar Jalani Vaksinasi Covid-19

"Kita sudah ada tim kesenian, tinggal koordinasi saja. Pagi ada belajar menari, megamel, melukis, melibatkan Seniman Batuan. Kerja sama juga dengan SD di sini," tandasnya. 

Pihaknya pun berharap supaya situasi pariwisata bisa kembali pulih.

Sebab kedatangan wisatawan, sangat membantu perekonomian masyarakat maupun desa adat.

Bahkan pada awal masa pandemi, di mana hampir sebagian besar warga kehilangan mata pencarian, bantuan sembako bisa terus dilakukan.

Di mana sumber dananya adalah dari kunjungan wisatawan ke Pura ini. 

"Mudah-mudahan situasi kembali pulih, dan perekonomian segera membaik," harapannya. (*)

Berita lainnya di Berita Gianyar

Berita Terkini