TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Karangasem merupakan kabupaten yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi, baik itu erupsi gunung api, gempa bumi, dan banjir lahar dingin.
Kecamatan Kubu merupakan salah satu contohnya, dimana sebagian besar desa di wilayah ini termasuk ke dalam Kawasan rawan bencana Gunung Agung.
Situasi ini diperburuk oleh kerentanan masyarakat terutama untuk wilayah-wilayah yang berada di lereng Gunung Agung.
Pemahaman masyarakat terhadap risiko masih sangat rendah, upaya sosialisasi yang diberikan belum terasa optimal sehingga memerlukan upaya yang lebih kuat lagi tidak hanya dari sisi pemerintah namun keterlibatan lebih banyak komponen sangat diperlukan untuk membangun kesiapsiagaan dan mengurangi risiko yang ada.
Baca juga: Kembangkan Madu Lebah dan Ternak, BPBD Karangasem Tanam Ratusan Bibit Pohon Indigofera
Program pengurangan risiko dan tanggap bencana yang dilakukan di wilayah rawan bencana dengan fokus membangun ketangguhan ternak dan hewan peliharaan merupakan hal yang baru di Provinsi Bali.
Integrasi konsep pengurangan risiko dan kesiapsiagaan dengan membangun ketangguhan ternak dan hewan peliharaan sangat jarang dilakukan di Indonesia, oleh karena pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan program pengurangan risiko bencana atau tanggap darurat bencana selalu hanya berfokus pada manusianya saja.
Program ini merupakan sebuah kolaborasi strategis antara pihak Pemerintah (dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Karangasem), pihak non - pemerintah bersama masyarakat untuk wilayah 2 Dusun yaitu Dusun Bonyoh dan Dusun Bunga, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Program yang diimplementasikan oleh Yayasan BAWA ini mendapatkan dukungan penuh dari organisasi internasional bernama IFAW, yang secara komprehensif memberikan pendampingan ke masyarakat dalam hal memperkuat ketangguhan masyarakat dan kesehatan hewan dalam upaya membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana.
Secara nasional, setiap tanggal 26 April diperingati sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana dimana seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat berperan serta dalam membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan.
Untuk tahun ini, peringatan hari kesiapsiagaan bencana juga dilakukan di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Dusun Bonyoh, Desa Ban, Kecamatan Kubu pada tanggal 30 April 2021.
Kegiatan peringatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan antara lain.
1. Penanaman Pohon Pakan Ternak Unggulan yang merupakan bantuan dari Balai Pembibitan Ternak Unggulan dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Denpasar dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.
Jenis Bibit Tanaman yang ditanam yakni Indigofera 600, Pennisetum Purpureum 600, Pennisetum Purpureum cv. Mott 600
2. Selain penanaman pohon, masyarakat juga mengembangkan pembibitan mandiri untuk jenis Indigo Fera dengan jumlah total benih sebanyak 2.500 buah yang nantinya dibibitkan untuk kebutuhan penanaman di wilayah dusun mereka (Dusun Bonyoh dan Dusun Bunga) dan dapat dikembangkan untuk kegiatan ekonomi masyarakat.
3. Kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karangasem sebagai peningkatan kapasitas masyarakat yang nantinya akan dirangkaikan dengan kegiatan pelatihan dan pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB).
Baca juga: Pelanggan Datangi Perusda Tirta Tohlangkir Karangasem, Keluhkan Tak Lancarnya Penyaluran Air Bersih