"Saya khawatir mayat itu hilang terbawa arus. Jadi saya dengan sejumlah nelayan berangkat naik jukung, untuk mengevakuasi mayat tersebut. Saat menyelam, mayat itu masih ada. Saya langsung mengikat kakinya, agar bisa ditarik ke permukaan. Setelah itu, mayatnya kami bawa ke pinggir pantai," jelasnya.
Setelah dievakuasi ke pinggir pantai, bagian mulut dari mayat tersebut berbusa dan mengeluarkan darah.
Hal ini kata Darmika wajar terjadi, mengingat mayat tersebut ditemukan dalam posisi tenggelam.
"Kondisi mayatnya masih bagus. Usianya sekitar 16 atau 17 tahun. Mungkin meninggalnya tidak terlaku lama. Hanya tidak menggunakan busana sama sekali. Warga di Desa Tejakula mengaku tidak ada yang mengenali mayat ini. Saya sudah menginformasikan kepada seluruh anggota Pokmaswas di Buleleng siapa tau ada yang mengenali," ungkapnya. (*)