Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Made Subagia menyatakan, sampah yang meluber di areal TPA Mandung disebabkan alat berat yang mengalami kerusakan sejak April lalu.
Sehingga, petugas terpaksa menggunakan satu alat berat.
Jika sebelumnya, ada dua alat berat yang berfungsi untuk mendorong, menurunkan dan menaikkan sampah namun satu alat berat rusak.
“Aktivitas sampah tak maksimal karena satu alat beratnya rusak. Itu rusaknya sejak April lalu,” kata Subagia Minggu 30 Mei 2021.
Disinggung mengenai jumlah sumbangan sampah dari masyarakat menuju TPA Mandung saat ini, birokrat asal Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat ini menyebutkan ada 90 ton per hari.
Jumlah yang masuk ke TPA Mandung ini disumbang dari sampah swasta dibandingkan luar layanan DLH.
“Rata-rata sampah yang masuk sampai 90 ton per hari,” sebutnya.
Kemudian, kata dia, mengenai program kedepan pihaknya sudah melakukan sosialiasi kepada 70 desa untuk mengelola sampah berbasis sumber.
Dari jumlah itu 27 desa yang sudah mulai menerapkan dengan pemberdayaan bank sampah dan merencanakan pembangunan TPS 3R.
“Sekarang belum semua desa memiliki TPS 3R. Sehingga, penanganan sampah berbasis sumber terus kita dorong,” tandasnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan